Jakarta (ANTARA) - Gempa tektonik dengan magnitudo 5,3 mengguncang Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah pada Sabtu (29/5) pukul 08.25 WIB yang disebabkan aktivitas subduksi di utara Sulawesi.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi di utara Sulawesi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hasil info pendahuluan BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,3 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,2.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,07 LU dan 120,03 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 87 Km arah barat Kota Tolitoli, Sulawesi Tengah pada kedalaman 27 km.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa tersebut berdampak guncangan yang dirasakan di daerah Tolitoli dan Balukang III-IV MMI, yaitu bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Bambang mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
Hasil monitoring BMKG juga menunjukkan belum adanya aktivitas gempa susulan. Namun, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Berita Terkait
Ilmuwan sebut rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
Jumat, 26 April 2024 14:55 Wib
Telkomsel kampanyekan "Jejak Kebaikan" ajak pelanggan jaga kelestarian bumi
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Getaran gempa M4,6 Pesisir Selatan terasa hingga Padang
Senin, 22 April 2024 14:55 Wib
Pertamina pastikan sarana energi di Bengkulu aman pasca gempa
Minggu, 24 Maret 2024 19:30 Wib
Gempa magnitudo 6 terjadi di Tuban Jawa Timur
Jumat, 22 Maret 2024 11:52 Wib
BRIN beri kesempatan kepada mahasiswa teliti fenomena matahari
Senin, 18 Maret 2024 3:00 Wib
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 guncang Bengkulu
Senin, 4 Maret 2024 13:26 Wib
Polisi kembali evakuasi warga tewas diterkam harimau
Kamis, 22 Februari 2024 13:13 Wib