Jakarta (ANTARA) - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia kebanjiran karangan bunga sebagai bentuk apresiasi dan dukungan masyarakat terhadap penangkapan tersangka teroris Munarman.
"Kami melihat itu bagian dari derasnya dukungan dan simpati masyarakat kepada Polri yang menginginkan kamtibmas selalu kondusif dan bebas dari aksi teror," ungkap Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Menurut mantan anggota Kompolnas ini, masyarakat Indonesia sangat mendambakan kedamaian dan menolak keras teror dalam segala bentuk.
Karena itu sangat wajar apabila kini banyak masyarakat menyampaikan rasa simpati dan dukungan lewat karangan bunga kepada Densus 88 Polri untuk tidak pernah ragu melakukan penegakan hukum dengan tegas terhadap siapapun.
Walau Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebutkan sekalipun Munarman mengenal banyak pejabat tinggi negara, kenyataanya Munarman tetap diproses secara hukum dan dilakukan dengan tegas.
"Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kita lihat tidak mengenal kompromi. Siapa saja yang jelas jelas terbukti melanggar hukum apalagi terlibat jaringan teror akan diproses," ujar pakar hukum Kepolisian Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Baca juga: Barang bukti cairan di sekretariat FPI bahan baku peledak dan bom molotov
Baca juga: Kuasa hukum sulit temui Munarman di Polda Metro Jaya
Kepolisian menegaskan penangkapan pengacara Rizieq Shihab, Munarman di kediamannya Selasa sore terkait dugaan sejumlah aksi terorisme.
"Penangkapan saudara M terkait dengan dugaan aksi-aksi terorisme yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (27/4).
Ahmad mengatakan, saat ini Munarman ditahan di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya untuk kemudian menjalani pemeriksaan intensif.
"Saat ini Daudara M masih dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Munarman ditangkap Densus 88 pada Selasa (27/4) sekitar jam 15:30 di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan.
Munarman diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Usai penangkapan terhadap Munarman, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di bekas kantor ormas terlarang FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Dalam penggeledahan tersebut, tim menemukan bahan baku peledak TATP atau triacetone triperoxide, aseton dan nitrat.
Baca juga: Azis Yanuar: 20 pengacara akan dampingi Munarman
Berita Terkait
600 personel gabungan amankan sidang putusan Munarman di PN Jaktim
Rabu, 6 April 2022 10:09 Wib
Ketua Trisakti for Jokowi dukung Erick Thohir copot Immanuel Ebenezer
Kamis, 24 Maret 2022 12:39 Wib
Munarman dituntut delapan tahun penjara
Senin, 14 Maret 2022 15:24 Wib
Hakim tunda pembacaan dakwaan kasus dugaan terorisme Munarwan
Rabu, 1 Desember 2021 13:34 Wib
Polisi kerahkan 300 personel gabungan amankan sidang Munarman
Rabu, 1 Desember 2021 12:55 Wib
Polisi: Sidang tindak pidana terorisme berbeda dengan pidana umum
Rabu, 1 Desember 2021 12:54 Wib
Kejaksaan Agung terima pelimpahan tersangka Munarman
Selasa, 2 November 2021 8:48 Wib
Polri koordinasikan pelimpahan tersangka Munarman
Rabu, 6 Oktober 2021 22:09 Wib