Menteri ESDM paparkan langkah pemanfaatan energi bersih di CEM 11

id kementerian esdm,menteri esdm,ebt,energi baru terbarukan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini, pal

Menteri ESDM paparkan langkah pemanfaatan energi bersih  di CEM 11

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menghadiri The 11th Clean Energy Ministerial Meeting (CEM11) and The 5th Mission Innovation (MI-5), yang digelar secara virtual, Selasa (22/9/2020). ANTARA/Dokumentasi Humas Kementerian ESDM

Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menghadiri The 11th Clean Energy Ministerial Meeting (CEM 11) and The 5th Mission Innovation (MI-5), yang digelar secara virtual, Selasa (22/9/2020).

Dalam pertemuan internasional itu, Menteri ESDM memaparkan langkah-langkah strategis pemanfaatan energi bersih yang telah dilakukan Indonesia.

Menurut Arifin, dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang sangat besar. Dengan potensi energi terbarukan yang mencapai 400 GW, pengaturan suplai dan penggunaan energi menjadi penting dilakukan.

"Kami memiliki potensi energi terbarukan yang besar, mencapai 400 GW, sehingga sangat penting bagi kami untuk mengatur sistem pemanfaatan energi. Kami melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatur pemanfaatan energi ini," ujar Menteri ESDM.

Langkah pertama adalah optimalisasi penggunaan sumber energi domestik dengan mendorong penggunaan energi terbarukan, misalnya mengganti pembangkit listrik tenaga diesel dengan sumber energi bersih seperti gas dan terbarukan.

"PT PLN tengah meluncurkan program konversi dari pembangkit listrik diesel menjadi energi terbarukan dengan kapasitas 2 GW di lebih dari 2.000 lokasi di seluruh negeri," tandas Arifin.

Langkah kedua, lanjut Menteri ESDM, adalah melakukan efisiensi energi, baik sisi suplai maupun permintaan (demand).

Efisiensi dilakukan dengan mendorong implementasi target efisiensi energi pada gedung dan industri.

Selanjutnya, Arifin menyebutkan Indonesia mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,3 persen menjadi 98,8 persen, khususnya untuk mendukung program elektrifikasi di daerah terluar dan terpencil.

"Saat ini, kami sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung terbesar di Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW. Proyek ini akan meningkatkan bauran energi di sistem kelistrikan Jawa-Bali secara signifikan," jelasnya.

Selain itu, Indonesia juga mengembangkan terobosan dalam mengurangi emisi dari pembangkit listrik dengan sumber energi batubara.

"Kami mendorong penggunaan clean coal technology dan biomass co-firing with coal untuk mengurangi emisi," imbuhnya.

Indonesia memiliki sumber energi biomassa sangat besar, yakni dari hutan, pertanian, dan sampah, yang sangat penting digunakan sebagai energi alternatif pengganti energi fosil.

Dengan mengembangkan biofuel, Indonesia secara bertahap mengurangi penggunaan sumber energi fosil dengan biodiesel dan membangun green refinery untuk memaksimalkan potensi sawit yang dimiliki.

Menteri ESDM juga menegaskan bersama negara anggota CEM lainnya, Indonesia siap berpartisipasi dalam Biofuture Platform Initiative in Accelerating the Transition to a Sustainable Low-Carbon Bioeconomy, dengan mendorong penggunaan potensi bioenergi di Indonesia.

Guna mendukung komitmen global dalam mengurangi emisi, Indonesia telah menetapkan target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi Indonesia pada 2025.

Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi hingga 29 persen pada 2030 dan 41 persen sesuai dengan skenario mitigasi.

"Untuk mencapai target yang ambisius tersebut, Pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan dan bantuan dari rekan-rekan di seluruh dunia," ujarnya.

Pada saat bersamaan, untuk meningkatkan investasi energi terbarukan, Indonesia tengah mempersiapkan kebijakan tarif yang menarik bagi sumber energi dari terbarukan dan melakukan program government drilling untuk membantu pengembang dalam melakukan eksplorasi panas bumi.

Sebagai penutup, Arifin memaparkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi secara global untuk mendukung pemulihan ekonomi dunia.

"Indonesia sangat mengapresiasi kerja sama dengan anggota CEM. Pandemi COVID-19 hendaknya dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk mempromosikan energi bersih, energi terbarukan, dan efisiensi energi. Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dalam mendukung pemulihan ekonomi dunia, meredakan dampak pandemi dan mempercepat transisi energi bersih secara global," ujarnya.