Denpasar (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan petugas berhasil menangkap kapal yang bendera Vietnam di kawasan Natuna Utara sebagai bentuk keseriusan para petugas dalam mengawasi perairan Indonesia.
"Kami apresiasi petugas telah melakukan langkah-langkah melakukan dan tindakan untuk penangkapan terhadap kapal asing yang melakukan kegiatan di perairan Indonesia. Penangkapan terhadap tiga kapal tersebut tidak mendapatkan perlawanan yang berarti," kata Edhy Prabowo kepada media di Benoa, Bali, Rabu.
Baca juga: Percepat pemulihan ekonomi, KKP siap kucurkan tambahan dana Rp474,9 miliar
Ia mengatakan kapal-kapal yang ditangkap tersebut sudah berada di Indonesia. Dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan dan proses hukum. Dan sebagai bukti sitaan negara. Jika kapal itu masih layak maka akan digunakan atau diserahkan kepada sekolah-sekolah perikanan ataupun lembaga-lembaga penelitian.
Lebih lanjut Menteri Edhy Prabowo mengatakan juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Vietnam, karena kita bertetangga dan menjadi kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu perlunya melakukan koordinasi, sehingga ke depannya memperingatkan jika ada perusahaan kapal yang melanggar aturan internasional mendapat sanksi dari negara tersebut.
Baca juga: Menteri Edhy: kapal illegal fishing dominan dari negara Vietnam
"Koordinasi dengan negara tetangga Vietnam perlu dilakukan. Tidak saja masalah adanya kapal yang melanggar atau memasuki perairan Indonesia, tetapi berupaya membangun kerja sama atau investasi dalam memajukan di kedua negara," ucapnya.
Edhy Prabowo mengarahkan jika ada kapal asing yang melanggar atau masuk Indonesia melakukan tindakan penangkapan secara persuasif. Tetapi jika kapal tersebut lari dan melakukan perlawanan maka dilakukan tindakan hingga penenggelaman kapal tersebut.
"Jika masih bisa dilakukan cara-cara persuasif, maka petugas kami melakukan tindakan selalu berpedoman pada hukum internasional. Karena kami sangat menghormati hukum internasional yang berlaku," ucapnya.
Pada kunjungan kerja Menteri Edhy Prabowo juga menyempatkan bertemu dengan nelayan dan pengelola pariwisata Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kabupaten Badung.
Ia berharap para nelayan dan pengelola pariwisata selalu mengutamakan aturan protokol kesehatan. Sebab saat ini sudah memasuki tatanan kehidupan era baru.
Baca juga: KKP ajak pelaku usaha perikanan perhatikan pengemasan agar lebih menarik
"Pandemi COVID-19 berdampak terhadap sektor kehidupan, termasuk sektor pariwisata yang menjadi andalan masyarakat Pulau Dewata. Karena itu mari bersama-sama membangun kebersamaan dan tetap mengikuti protokol kesehatan kepada semua masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung di objek-objek wisata," katanya.
Baca juga: Menteri KKP Edhy wajibkan sekolah kelautan KKP terima anak nelayan
Baca juga: KKP sosialisasikan gemar makan ikan didua kabupaten di Sumsel
Baca juga: Susi Pudjiastuti ingin benih lobster selalu dilindungi dan tak diekspor
Berita Terkait
BAKTI dukung penegakan hukum kasus suap perusahaan "software" asing
Senin, 15 Januari 2024 16:38 Wib
Menuju Indonesia Emas 2045 perlu transformasi ekonomi lebih produktif
Jumat, 8 Desember 2023 11:17 Wib
Jokowi: Infrastruktur logistik perikanan perlu diperhatikan
Kamis, 23 November 2023 11:15 Wib
KKP segel 4.050 kg ikan salem impor asal Tiongkok
Sabtu, 30 September 2023 12:23 Wib
KKP segel 11,3 ton ikan impor di Palembang
Senin, 29 Mei 2023 22:08 Wib
Kementerian Kelautan dan Perikanan tangkap enam kapal ikan asing di Laut Natuna dan Sulawesi
Senin, 10 April 2023 15:55 Wib
Menteri Kelautan dan Perikanan resmikan pabrik pakan ikan mandiri di OKU Timur
Selasa, 28 Februari 2023 19:25 Wib
KKP tindaklanjuti kasus aspal mentah cemari perairan Nias
Senin, 27 Februari 2023 16:33 Wib