Update 7 Juni: Warga Sumsel sembuh dari COVID-19 dalam sehari bertambah 47 orang, total 344 orang

id covid sumsel,covid-19 sumsel,corona,info sumsel,pasien covid-19 sembuh,pasien sembuh covid tertinggi,pasien positif covid-19,uji swab,rapid test,info,

Update 7 Juni: Warga Sumsel sembuh dari COVID-19 dalam sehari bertambah 47 orang, total 344 orang

Petugas memeriksa suhu tubuh pengunjung di jalan masuk kawasan hari bebas kendaraan bermotor atau 'car free day' Taman Lalu Lintas Bantaran Sungai Madiun di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (7/6/2020). Pemkot Madiun membuka kembali kawasan tersebut setelah sebelumnya selama sekitar tiga bulan ditiadakan, dengan menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan penularan COVID-19, antara lain menjalani pemeriksaan suhu tubuh, mengenakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc)

Sementara kasus meninggal tidak ada penambahan, tetap 42 kasus
Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 pada hari ini, Minggu (7-6-2020) bertambah 47 orang sehingga total menjadi 344 orang, dan ini merupakan angka kesembuhan tertinggi sementara berdasarkan periode harian sebelumnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri di Palembang, Minggu, mengatakan penambahan kasus sembuh pada hari ini berasal dari Kota Palembang (24 orang), Kabupaten Ogan Ilir (11 orang), Kota Lubuklinggau (tujuh orang), Kota Prabumulih (dua orang), serta Kabupaten Musi Rawas, Banyuasn dan PALI masing-masing satu kasus.

"Maka kasus sembuh di Sumsel saat ini sudah mencapai 344 orang," ujarnya.

Menurut dia, orang yang telah sembuh mayoritas berusia 20 - 40 tahun dan merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG), saat terinfeksi COVID-19 daya tahan tubuh para OTG sudah cukup kuat sehingga lebih cepat sembuh dari kasus-kasus bukan OTG.

Orang yang dinyatakan sembuh harus melewati dua kali uji swab atau bahkan bisa empat kali baru dinyatakan negatif COVID-19, sehingga kesembuhanya dipastikan benar-benar akurat.

Baca juga: Update 6 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 bertambah 30 orang, total 1.104 kasus

Baca juga: Penumpang pesawat di Bandara Minangkabau positif terinfeksi COVID-19


Wilayah dengan tingkat kesembuhan tertinggi masih diduduki Kota Palembang (167 orang), disusul Lubuklinggau (52 orang), OKI (21 orang), Musi Rawas Utara (15 orang), Banyuasin (15 orang), Muara Enim (14 orang), Prabumulih (13 orang), OKU (11 orang).

Kemudian Lahat (delapan orang), Ogan Ilir (tujuh orang), Musi Banyuasin (empat orang), Musi Rawas (enam orang), Pagaralam dan PALI (satu orang), serta dari luar Sumsel sembilan orang.

Selain tambahan kasus sembuh, kasus positif juga bertambah 25 orang dari Palembang (15 kasus), Muba (enam kasus), Banyuasin (dua kasus), Musi Rawas dan PALI (satu kasus), sehingga total menjadi 1.129 kasus.

Total 1.129 kasus positif tersebut menyebar di Kota Palembang (673 kasus), Banyuasin (zona merah) 80 kasus, Kota Lubuklinggau (zona merah) 75 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning) 61 kasus, Kabupaten Ogan Ilir (zona kuning) 55 kasus, Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona merah) 38 kasus, dan Kota Prabumulih (zona merah) 34 kasus.

Baca juga: Gubernur Herman Deru minta kabupaten data pasien jalani isolasi mandiri

Kemudian 10 wilayah zona kuning, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (22), Musi Rawas (20), Muara Enim (17), Musi Banyuasin (22), Lahat (sembilan), OKU Timur (sembilan), OKU Selatan (dua), PALI (dua kasus), serta Pagaralam dan Empat Lawang (satu), khusus dari luar Sumsel, namun dirawat di Sumsel sebanyak sembilan kasus.

"Sementara kasus meninggal tidak ada penambahan, tetap 42 kasus," tambahnya.

Ia meminta masyarakat terus meningkatkan pola pencegahan COVID-19 dengan memakai masker dan menjaga jarak, langkah-langkah tersebut harus dilakukan bersama dan tidak bisa mengandalkan sebagian masyarakat saja.

"Tekad, semangat dan jiwa kebersamaan dalam mencegah COVID-19 harus ditingkatkan, semua orang berperan penting jika Sumsel ingin cepat keluar dari krisis pandemi ini," kata Yusri.
Baca juga: Gubernur Sumsel bantu alat rapid test untuk wartawan OKU