RSUD Ibnu Sutowo Baturaja OKU mulai dibagun, setelah tiga tahun tertunda

id RSUD mulai dibangun, peletakan batu pertama, dianggarkan APBD, tiga tahun tertunda, rumah sakit rujukan

RSUD Ibnu Sutowo Baturaja OKU mulai dibagun, setelah tiga tahun tertunda

Gubernur Sumsel, Herman Deru didampingi Bupati OKU, Kuryana Azis melakukan peletakan batu pertama pembangunan RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Sabtu. (ANTARA/Edo Purmana/20)

Baturaja (ANTARA) - Gedung RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mulai dibagun setelah tiga tahun tertunda pembangunannya karena terkendala anggaran.

"Semoga dengan dibangunnya gedung RSUD Ibnu Sutowo Baturaja ini dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjamin bagi masyarakat," kata Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Kuryana Azis saat meleletakan batu pertama pembangunan RSUD Ibnu Sutowo yang dihadiri Gubernur Sumsel Herman Deru di Baturaja, Sabtu.

Menurut dia, RSUD Ibnu Sutowo ini merupakan rumah sakit rujukan bagi masyarakat OKU dan lima daerah lainnya yaitu Kabupaten OKU Timur, OKU Selatan, OI, Prabumulih dan Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung. 

Pada tahap pertama pembagunan akan dibangun gedung utama terdiri dari instalasi gawat darurat dua lantai dan lima lantai gedung rawat inap serta rawat jalan lima lantai.

"Pembagunan ini juga ditunjang dengan fasilitas lainnya dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan dan mutu layanan yang refresentatif bagi masyarakat," ungkapnya.

Terkait anggaran, kata dia, pembangunan rumah sakit ini berdasarkan persetujuan DPRD OKU dianggarkan melalui APBD kabupaten setempat sebesar Rp58,7 miliar.

"Selain itu juga pendanaan pembangunan RSUD ini didukung dari APBD Provinsi Sumsel sebesar Rp25 miliar," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan RSUD Ibnu Sutowo termasuk dalam rumah sakit rujukan untuk kasus COVID-19 berdasarkan SK Gubernur Sumsel sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik dalam penanganan virus Corona.

"Pemprov Sumsel berkomitmen untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan
secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi seluruh masyarakat khususnya terhadap pasien COVID-19," ujarnya.***1***