Palembang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap virus corona dengan menginstruksikan unit puskesmas di seluruh kabupaten/kota untuk mengamati gejala-gejala masyarakat.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Anita Rianti, Sabtu, di Palembang mengatakan virus corona dikhawatirkan terdeteksi ketika seseorang telah masuk ke daerah dengan gejala demam, batuk dan nyeri tenggorokan.
"Bisa saja saat di bandara atau pelabuhan suhu tubuhnya belum meningkat sehingga tidak terdeteksi thermal scanner, jadi kami instruksikan kabupaten/kota agar segera merujuk warga yang ditemukan gejala virus corona," kata Anita.
Ia meminta kabupaten/kota mengamati peningkatan kasus pneumonia di lingkup puskesmas, jika memang ada warga yang "suspect" terjangkit virus corona maka perlu pendeteksian secara klinis terhadap riwayat perjalan dan makanannya.
"Petugas kesehatan harus memantau lebih ketat dan segera mengisolasi pasien dengan gejala Pneumonia jika ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum munculnya gejala," tambahnya.
Namun tidak semua rumah sakit memiliki ruang isolasi khusus, kata dia, sehingga Dinkes Sumsel akan berkonsultasi dengan rumah sakit terdekat yang dapat menampung sementara pasien 'suspect' itu.
"Jika memang kondisi pasien dianggap berat maka segera dirujuk ke RSUP Muhammad Hoesin Palembang yang memiliki ruang isolasi khusus," katanya.
Kendati kewaspadaan ditingkatkan, pihaknya meminta masyarakat tetap tenang dan terus mempelajari gejala-gejala virus corona sebagai antisipasi dini, selain itu biasakan mencuci tangan menggunakan sabun serta menutup mulut ketika batuk atau bersin.
Dinkes juga menganjurkan masyarajat agar segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam, batuk, sesak, khususnya jika usai melaksanakan perjalanan dari Tiongkok atau negara terjangkit lainnya.
"Dinkes Sumsel juga bekerja sama dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam pengeawasan kedatangan internasional sebagai antisipasi dini," demikian Anita Rianti.
Berita Terkait
Rumah pasien COVID-19 dibobol maling saat jalani isolasi, uang Rp20 juta dan emas 15 gram raib
Kamis, 7 Mei 2020 22:09 Wib
Satpol PP Makassar gerebek panti pijat yang beroperasi di tengah pandemi COVID-19
Minggu, 12 April 2020 19:14 Wib
IDI berharap masyarakat pernah kontak penderita jujur periksakan diri
Selasa, 7 April 2020 17:21 Wib
Pasien COVID-19 berbagi cerita atas kesembuhannya
Minggu, 5 April 2020 10:19 Wib
Dokter THT Makassar berstatus PDP COVID-19 dikabarkan meninggal dunia
Sabtu, 4 April 2020 22:49 Wib
Gugus tugas Sumsel pastikan pasien PDP positif COVID-19 telah meninggal
Minggu, 29 Maret 2020 16:13 Wib
Pegawai Kemenkeu meninggal diduga idap COVID-19
Sabtu, 28 Maret 2020 18:09 Wib
Pengamat nyatakan wabah COVID-19 ancam narapidana
Jumat, 27 Maret 2020 2:56 Wib