Jakarta (ANTARA) - Pertamina melepas perdana Kapal FSRU (Floating Storage & Regasification Unit) Jawa-1 ke permukaan air laut, yang menandai proses konstruksi kapal FSRU tersebut telah mencapai 62,5 persen.
Perayaan pelepasan Kapal FSRU Jawa-1 ini dilaksanakan di Galangan Kapal Samsung Heavy Industries (SHI) di Geoje-si, dekat Busan, Korea Selatan, pada Sabtu, 11 Januari 2020.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin, menyatakan Pertamina menyambut positif pencapaian konstruksi proyek dan mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi pada proses pembangunan Proyek Jawa-1.
Dicapainya tahapan yang sesuai dengan yang ditargetkan dalam jadwal proyek pembangunan kapal FSRU ini, menunjukan kerja sama yang baik di antara Sponsors Proyek Kapal Jawa-1 dan juga dengan pihak Kontraktor Pembangunan Kapal – Samsung Heavy Industries (SHI). Diharapkan pada November 2020, dapat dilakukan penamaan pada Kapal FSRU Jawa-1 ini.
“Pelepasan ini merupakan tahapan penting bagi penyelesaian keseluruhan scope Proyek Jawa-1. Kami berharap kesuksesan capaian dapat berkelanjutan agar keseluruhan proyek selesai sesuai target," katanya.
Dengan capaian ini, lanjut Dharmawan, Pertamina berharap SHI dapat menyelesaikan pembangunan Kapal FSRU Jawa-1 dengan tepat waktu, tepat kualitas, tepat anggaran dan sesuai persyaratan.
Menurutnya, kapal FSRU ini akan menjadi fasilitas pendukung utama PLTGU Jawa-1. Pembangunan kapal FSRU direncanakan selesai pada November 2020 dan akan memasuki perairan Indonesia pada pertengahan Januari 2021.
Selanjutnya, komisioning regasifikasi kapal FSRU ditargetkan pada Maret 2021. FSRU akan meregasifikasi LNG, yang berasal dari BP Tangguh, Papua, untuk kemudian gas yang dihasilkan dipasok ke pembangkit PLTGU Jawa-1.
Sementara, target operasi komersial (commercial operation date/COD) PLTGU adalah pada Desember 2021 sesuai kontrak Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero).
FSRU Jawa-1 akan ditambatkan di lepas pantai Cilamaya, Provinsi Jawa Barat, sekitar 21 km dari lokasi PLTGU atau 14 km dari tepi pantai.
"Kapal akan berada di lepas pantai Cilamaya selama 20 tahun operasi secara terus menerus," ujar Dharmawan.
PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW termasuk proyek strategis nasional, yang akan berkontribusi besar pada pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia, yang terus tumbuh.
"PLTGU yang merupakan bagian program Pemerintah dalam pembangunan pembangkit listrik berdaya 35.000 MW ini akan memenuhi permintaan listrik, yang terus meningkat seiring pertumbuhan kebutuhan masyarakat dan industri di Tanah Air," ujar Dharmawan.
Selain FSRU dan PLTGU, proyek juga mencakup pembangunan 118 menara transmisi listrik berkapasitas 500 KV sepanjang 52 km dan fasilitas di laut dan jaringan pipa untuk bongkar dan muat LNG dari FSRU ke pembangkit.
Berita Terkait
KKP tangkap kapal Malaysia terindikasi sudah dimusnahkan
Jumat, 26 April 2024 11:20 Wib
Tiga kapal nelayan tradisional Natuna ditangkap di Perairan Malaysia
Senin, 22 April 2024 14:48 Wib
Di Jatim, calo tiket kapal diamankan polisi
Kamis, 18 April 2024 21:17 Wib
Jumlah kendaraan di Pelabuhan Bakauheni melonjak pada H+2 lebaran
Sabtu, 13 April 2024 11:55 Wib
Parade klakson dan lampu dim warnai antrean mobil masuk kapal di Pelabuhan Merak
Selasa, 9 April 2024 9:26 Wib
Ribuan penumpang padati pintu masuk kapal Pelabuhan Bakauheni
Minggu, 7 April 2024 16:15 Wib
Mobil tak kunjung masuk kapal, Sopir truk di pelabuhan Bakauheni protes
Sabtu, 6 April 2024 14:18 Wib
RI resmi beli dua unit kapal selam Prancis, produksinya di PT PAL
Jumat, 5 April 2024 2:05 Wib