BKKBN Sumsel advokasi ratusan mitra kerja sukseskan program KKBPK

id BKKBN,Keluarga,keluarga berencana

BKKBN Sumsel advokasi ratusan mitra kerja sukseskan program KKBPK

Direktur Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) BKKBN Pusat Sugiyono berkomunikasi dengan peserta advokasi program KKBPK di Palembang, Senin (18/11/2019). (ANTARA/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan mengadvokasi ratusan mitra kerja untuk mendorong kesuksesan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Palembang, Senin (18/11/209).

Direktur Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) BKKBN Pusat Sugiyono dalam sambutannya membuka kegiatan mengatakan pengendalian pendudukan menuju penduduk tumbuh seimbang menjadi tantangan utama Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan, yakni periode 2028–2030.

Menurutnya, Indonesia akan mengalami perubahan piramida kependudukan yakni struktur usia produktif mengalami jumlah yang sangat besar.

“Upaya pertumbuhan penduduk ideal dapat diwujudkan apabila ditunjang dengan Program Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Reproduksi (KR), dan Pembangunan Keluarga, serta adanya strategi advokasi,” kata dia.

Ia melanjutkan, mitra yang paling berpengaruh untuk kesuksesan program tersebut yakni TP PKK, tenaga Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), sukarelawan, kader dan mitra lintas sektoral.

Sugiyono mengatakan advokasi menyangkut empat hal, yakni penyadaran kepada pengambil kebijakan, pendataan yang tertib dan akurat, penghitungan yang rasional dan tindakan lanjut program.

Sedangkan KIE adalah komunikasi yang menyangkut pada perubahan sikap dan perilaku masyarakat, yakni dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak mau menjadi mau.

“BKKBN mengurusi masyarakat mulai dari dalam kandungan sampai lansia. Untuk melaksanakannya, BKKBN tidak akan bisa bekerja sendiri, harus menjalin kerja sama dengan seluruh mitra, salah satunya untuk penanganan kasus stunting” kata dia.
 
Sementara itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Mukminin mengatakan permasalahan yang dihadapi saat ini sangat komplek, diantaranya laju pertumbuhan pendudukan (LPP) dengan indikatornya berupa angka Total Fertility Rate (TFR).

Sumsel sejauh ini sudah berhasil menurunkan TFR dari 2,8 menajdi 2,6, sehingga diharapkan pada 2025 TFR bisa lebih diturunkan.

“Jalinan kerja sama antara BKKBN dengan mitra lintas sektor ini dapat dipererat sehingga dapat mengakselerasi program KKBPK ke depan,” kata dia.