Palembang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mendorong pengembangan ekonomi syariah di pesantren dengan membentuk Forum Santri Penggerak Ekonomi Syariah.
Kepala BI Sumsel Yunita Resmi Sari di Palembang, Selasa, mengatakan dengan adanya forum ini di Pondok Pesantren Aulia Cendekia Palembang diharapkan pemahaman dan implementasi ekonomi syariah akan semakin nyata di kalangan santri.
Bank sentral memiliki visi dalam lima tahun ke depan kegiatan ekonomi syariah bisa tembus 50 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Program pemberdayaan pesantren merupakan suatu perwujudan strategi pemberdayaan ekonomi melalui komunitas yang dilakukan Bank Indonesia. Seperti diketahui, golongan millenial yang saat ini ada di pesantren diharapkan menjadi penggerak ekonomi syariah,” kata dia.
Ia mengatakan BI memiliki tiga program pengembangan ekonomi syariah di pesantren, pertama yakni pengembangan berbagai unit usaha berpotensi yang memanfaatkan kerja sama antarpesantren.
Kedua, mendorong terjalinnya kerja sama bisnis antarpesantren melalui penyediaan virtual market produk usaha pesantren sekaligus business matching.
Ketiga, pengembangan holding pesantren dan penyusunan standarisasi laporan keuangan untuk pesantren dengan nama SANTRI (Standar Akuntansi Pesantren Indonesia) yang dapat digunakan oleh setiap unit usaha pesantren.
"Ketiga program tersebut merupakan wujud dari pilar pertama dari tiga strategi utama Blueprint Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah Nasional yaitu pemberdayaan ekonomi syariah melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain)," kata dia.
Ia mengatakan, ekosistem ini mengembangkan sektor usaha syariah melalui pemberdayaan pelaku usaha baik besar, UMKM, serta lembaga pesantren, termasuk pengembangan aspek kelembagaan dan infrastruktur pendukungnya.
“Contohnya pemberdayaan usaha pesantren dan pengembangan sektor usaha potensial seperti makanan, fashion dan pariwisata, serta virtual market,” kata dia.
Menurutnya, potensi ini demikian luar biasa karena Indonesia saat ini memiliki lembaga pesantren yang merupakan sebuah keunikan dan keunggulan dibandingkan negara lain dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Program kemandirian pesantren yang ditempuh didasari oleh kekuatan pesantren sebagai basis arus ekonomi Indonesia yaitu, SDM pesantren yang memiliki jumlah dan ikatan komunitas yang kuat sehingga memiliki potensi sebagai sumber permintaan dan produksi berbagai kegiatan ekonomi.
Sementara itu pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendikia Palembang, Hendra Zainuddin, mengatakan melalui forum yang telah terbentuk ini akan dilakukan berbagai kegiatan berbasis ekonomi syariah.
“Kami akan bersama-sama BI meningkatkan perekonomian pesantren serta yang sekaligus berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional,” kata dia.
Berita Terkait
Ernando Ari: Kami ingin menjadi juara Piala Asia U-23
Jumat, 26 April 2024 16:42 Wib
Shin Tae-yong tebar ancaman ke calon-calon lawan Indonesia
Jumat, 26 April 2024 16:41 Wib
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
Timnas lolos ke semifinal AFC, Jokowi: Sangat bersejarah!
Jumat, 26 April 2024 13:12 Wib
Mahasiswi Indonesia raih penghargaan film dokumenter di China
Jumat, 26 April 2024 13:07 Wib
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 10:54 Wib
Rafael nilai kemenangan dari Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 10:31 Wib
Erick sebut Garuda Muda pencetak sejarah baru
Jumat, 26 April 2024 6:47 Wib