BI Sumsel dorong pengembangan ekonomi syariah di pesantren

id Bank Indonesia,ekonomi syariah,ekonomi,pdb,BI,bank sentral,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palemban

BI Sumsel dorong  pengembangan ekonomi syariah di pesantren

Kepala Perwakilan BI Sumatera Selatan Yunita Resmi Sari. (ANTARA/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mendorong pengembangan ekonomi syariah di pesantren dengan membentuk Forum Santri Penggerak Ekonomi Syariah.

Kepala BI Sumsel Yunita Resmi Sari di Palembang, Selasa, mengatakan dengan adanya forum ini di Pondok Pesantren Aulia Cendekia Palembang diharapkan pemahaman dan implementasi ekonomi syariah akan semakin nyata di kalangan santri.

Bank sentral memiliki visi dalam lima tahun ke depan kegiatan ekonomi syariah bisa tembus 50 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Program pemberdayaan pesantren merupakan suatu perwujudan strategi pemberdayaan ekonomi melalui komunitas yang dilakukan Bank Indonesia. Seperti diketahui, golongan millenial yang saat ini ada di pesantren diharapkan menjadi penggerak ekonomi syariah,” kata dia.

Ia mengatakan BI memiliki tiga program pengembangan ekonomi syariah di pesantren, pertama yakni pengembangan berbagai unit usaha berpotensi yang memanfaatkan kerja sama antarpesantren.

Kedua, mendorong terjalinnya kerja sama bisnis antarpesantren melalui penyediaan virtual market produk usaha pesantren sekaligus business matching.

Ketiga, pengembangan holding pesantren dan penyusunan standarisasi laporan keuangan untuk pesantren dengan nama SANTRI (Standar Akuntansi Pesantren Indonesia) yang dapat digunakan oleh setiap unit usaha pesantren.

"Ketiga program tersebut merupakan wujud dari pilar pertama dari tiga strategi utama Blueprint Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah Nasional yaitu pemberdayaan ekonomi syariah melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain)," kata dia.

Ia mengatakan, ekosistem ini mengembangkan sektor usaha syariah melalui pemberdayaan pelaku usaha baik besar, UMKM, serta lembaga pesantren, termasuk pengembangan aspek kelembagaan dan infrastruktur pendukungnya.

“Contohnya pemberdayaan usaha pesantren dan pengembangan sektor usaha potensial seperti makanan, fashion dan pariwisata, serta virtual market,” kata dia.

Menurutnya, potensi ini demikian luar biasa karena Indonesia saat ini memiliki lembaga pesantren yang merupakan sebuah keunikan dan keunggulan dibandingkan negara lain dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Program kemandirian pesantren yang ditempuh didasari oleh kekuatan pesantren sebagai basis arus ekonomi Indonesia yaitu, SDM pesantren yang memiliki jumlah dan ikatan komunitas yang kuat sehingga memiliki potensi sebagai sumber permintaan dan produksi berbagai kegiatan ekonomi.

Sementara itu pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendikia Palembang, Hendra Zainuddin, mengatakan melalui forum yang telah terbentuk ini akan dilakukan berbagai kegiatan berbasis ekonomi syariah.

“Kami akan bersama-sama BI meningkatkan perekonomian pesantren serta yang sekaligus berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional,” kata dia.