Diskominfo diminta upayakan layanan telekomunikasi ke seluruh daerah

id Jaringan telekomunikas,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan ampera, wong palembang, wisata pale

Diskominfo diminta upayakan layanan  telekomunikasi ke seluruh daerah

Ilustrasi-Pekerja melakukan perawatan jaringan di salah satu menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, Kamis (11/7/2019). Dari data Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (Aspimtel) industri telekomunikasi diperkirakan masih membutuhkan sekira 550.000 base transceiver station (BTS) baru hingga 2022 seiring dengan naiknya penggunaan Internet. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/hp/aa. (ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF)

Ternate (ANTARA) - Dinas Telekomunikasi dan Informatika (Diskominfo) di seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara   diminta menyiapkan layanan telekomunikasi ke seluruh daerah di kabupaten/kota setempat, terutama yang dinilai rawan gempa.

"Layanan telekomunikasi itu tidak hanya terbatas dalam bentuk jaringan telekomunikasi seluler, tetapi juga bisa dalam bentuk sarana telekomunikasi lainnya, seperti radio yang biasa digunakan Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari)," kata pemerhati kebencanaan di Maluku Utara (Malut) Mustafa di Ternate, Sabtu.

Ketersediaan sarana telekomunikasi di daerah rawan gempa sangat penting karena jika terjadi gempa atau bencana alam lainnya akan memudahkan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan secara cepat dan lengkap.

Ia menyontohkan saat terjadi gempa berkekuatan 7.2 SR di Kabupaten Halmahera Selatan pada Juli lalu, gambaran kondisi diberbagai daerah terdampak gempa di daerah itu terlambat diketahui pemda dan pihak terkait karena tidak tersedianya layanan telekomunikasi.

Kondisi warga di sejumlah wilayah terdampak gempa di Halmahera Selatan saat itu, seperti di Wilayah Gane Dalam dan Gane Luar baru bisa diketahui beberapa hari setelah terjadi gempa, yakni ketika bantuan dari tim bantuan tiba di wilayah setempat.

Tingginya indeks kerawanan gempa di Malut serta kondisi geografis yang sebagian besar atas kepulauan, menurut Mustafa, seharusnya menjadi pertimbangan bagi Diskominfo kabupaten/kota untuk menyediakan layanan sarana telekomunikasi di seluruh daerah masing-masing.

Kondisi itu juga bisa dimanfaatkan untuk meyakinkan pemerintah pusat agar wilayah Malut mendapat prioritas dalam penyediaan sarana telekomunikasi, seperti pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) menggunakan dana APBN, karena kalau hanya mengandalkan dana APBD pasti membutuhkan waktu yang lama.

Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba mengakui pentingnya layanan telekomunikasi, baik untuk kepentingan telekomunikasi antar warga maupun penanganan saat terjadi bencana, untuk itu pemkab setempat terus mengupayakan agar seluruh daerah itu bisa terjangkau layanan telekomunikasi seluler.

Dari sekitar 250 desa di Halmahera Selatan masih ada puluhan desa yang belum terjangkau layanan telepon seluler, namun diupayakan dalam beberapa tahun kedepan semuanya sudah terlayani karena saat ini sedang diupayakan pembangunan tower BTS baru.