Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengarsipkan berbagai catatan historis kesehatan di Indonesia dari masa ke masa untuk digunakan sebagai pengambilan kebijakan strategis dalam pembangunan kesehatan.
"Sejarah bisa kita pelajari karena ada pendataannya. Buat saya pendataan penting sekali karena dengan data suatu bukti, suatu angka numerik yang bisa kita lihat betul dan kita bisa tepat untuk ambil keputusan," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat membuka Pameran dan Sarasehan Kearsipan di Lingkungan Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa.
Menurut dia, perkembangan penyakit dan penanggulangan yang telah dilakukan oleh negara harus dicatat dan menjadi bukti otentik untuk dipelajari dan juga pertimbangan pengambilan keputusan saat ini atau di masa mendatang.
Data-data perkembangan kasus penyakit maupun sejarah perjalanan penyakit, kata Menkes, dapat digunakan untuk mengambil keputusan agar kebijakan yang diimplementasikan lebih tepat.
Selain itu, kearsipan bidang kesehatan juga menjadi bukti otentik perjalanan pembangunan kesehatan di Indonesia, serta program apa saja yang telah berhasil dilakukan oleh pemerintah dalam mengeliminasi kasus-kasus penyakit.
"Kearsipan adalah suatu bukti otentik, bahwa kita bisa melihat, mempelajari, menganalisa, pembangunan kesehatan di negara kita," kata Menkes Nila.
Dia mencontohkan bagaimana kasus malaria yang dulu endemik di seluruh Indonesia kini berhasil dieliminasi dan tinggal menyisakan lima provinsi yang belum terbebas dari penyakit tersebut.
Selain itu kearsipan juga menjadi catatan historis bagaimana penyakit tuberkulosis yang sejak dulu menghantui masalah kesehatan di Indonesia namun hingga saat ini belum mampu diatasi. Bahkan Indonesia sekarang ini menduduki peringkat ketiga dengan penderita tuberkulosis terbanyak di dunia.
"Banyak sekali perkembangan penyakit yang harus diarsipkan yang bisa kita pelajari perkembangan penyakit, mulai dari zaman dahulu sampai zaman kemerdekaan perubahan ini selalu akan terjadi. Oleh karena itu kearsipan ini penting sekali," kata dia.
Berita Terkait
Pasien Rumah Sakit Khusus Mata Sumsel kebanyakan peserta JKN
Kamis, 25 April 2024 23:32 Wib
Ratusan personel Polres OKU jalani pemeriksaan kesehatan
Minggu, 21 April 2024 14:54 Wib
TP PKK Palembang gelar halal bihalal dan pembinaan anggota
Jumat, 19 April 2024 16:27 Wib
Sekda Muara Enim hadiri silaturahim dengan insan kesehatan
Rabu, 17 April 2024 14:25 Wib
Manfaat "tidur singkat" bagi kesehatan selama ikuti arus mudik
Sabtu, 13 April 2024 13:57 Wib
Dinkes OKU Timur siapkan posko kesehatan di jalur mudik
Selasa, 9 April 2024 8:22 Wib
Dokter Polres OKU siaga di posko mudik
Minggu, 7 April 2024 22:04 Wib
Kemenkes siapkan 15 ribu lebih faskes guna antisipasi saat mudik
Kamis, 4 April 2024 11:40 Wib