Jakarta (ANTARA) - Forum Imam Masjid Jakarta dan Insan Hafidz Alumni Kampus PTIQ mendesak Polri memproses hukum Ustaz Bachtiar Nasir bila yang bersangkutan terbukti bersalah dalam kasus pencucian uang.
"Polri agar bertindak tegas terhadap siapa pun, termasuk Bachtiar Nasir, bila terbukti bersalah melakukan pencucian uang," kata Juru Bicara Forum Imam Masjid Jakarta dan Insan Hafidz Alumni Kampus PTIQ Ahmad Hariri dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Ahmad, penetapan status tersangka Bachtiar Nasir dalam kasus dugaan pencucian uang Yayasan Keadilan untuk Semua (YKUS) murni merupakan tindak kriminal.
"Temuan indikasi kejahatan ini terkuak atas sorotan media-media Eropa terkait dengan bantuan Indonesia melalui Indonesia Humanitarian Relief (IHR) yang dimiliki oleh tersangka," kata Ahmad.
Oleh karena itu, menurut dia, munculnya beragam spekulasi miring atas penetapan Bachtiar sebagai tersangka, tidak berdasar.
Ia meminta Polri tegas menegakkan hukum berdasarkan bukti-bukti tanpa "tebang pilih", termasuk dalam kasus Bachtiar Nasir.
"Siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran dan upaya kejahatan harus mempertanggungjawabkannya di depan hukum demi penegakan keadilan," katanya.
Ia juga mengajak masyarakat mengawasi dan memahami perjalanan kasus ini secara komprehensif sehingga tidak terprovokasi isu-isu yang tidak benar serta memercayakan sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum. ***2***
Berita Terkait
Supardi Nasir terpaksa absen di laga perdana Persib
Kamis, 2 September 2021 20:30 Wib
Mantan Sekda Dumai dan Kadis PU Bengkalis dijebloskan ke penjara
Jumat, 19 Juni 2020 23:14 Wib
Bachtiar Nasir: FPI berkomitmen pada NKRI dan Pancasila
Senin, 2 Desember 2019 16:32 Wib
Nasir, mantan Menristek ditunjuk jadi stafsus Wapres
Senin, 25 November 2019 16:58 Wib
Kapten Persib sarankan Febri Hariyadi berkarier di luar negeri
Selasa, 22 Oktober 2019 23:43 Wib
Menristekdikti berharap mahasiswa tidak demo jelang pelantikan presiden
Senin, 14 Oktober 2019 15:28 Wib
Menristekdikti kecewa mahasiswa tolak pertemuan dengan Presiden
Rabu, 2 Oktober 2019 12:00 Wib
Menteri: Temukan pelaku penembakan korban demo mahasiswa Kendari
Minggu, 29 September 2019 14:45 Wib