Dwikorita Karnawati: Kami tak ingin dikenal saat bencana saja

id Dwikorita Karnawati,bmkg,gempa dan tsunami,informasi meteorologi dan klimatologi,bencana alam,prakiraan BMKG

Dwikorita Karnawati: Kami tak ingin dikenal saat bencana saja

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (ANTARA/Dewanto Samodro)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan peran lembaga pimpinannya bukan hanya berkenaan dengan bencana seperti gempa dan tsunami, melainkan juga meliputi penyampaian informasi meteorologi dan klimatologi.

"Tugas BMKG adalah memberikan layanan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika. Bukan hanya sebatas kebencanaan, melainkan juga untuk kesejahteraan rakyat. Itu yang selama ini belum banyak dikenal masyarakat," kata Dwikorita dalam taklimat media di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan informasi tentang cuaca dan iklim sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama bagi petani dalam menentukan masa tanam, nelayan dalam menentukan masa melaut, hingga pelaut dan pilot dalam mengemudikan kapal dan pesawat.
 
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kiri) didampingi Deputi Bidang Meteorologi Mulyono Rahadi Prabowo (tengah) di BMKG, Jakarta. (Antara/Desi Purnamawati)

Menurut Dwikorita, perubahan iklim global berpengaruh besar terhadap perubahan cuaca yang membingungkan bagi petani. Kearifan lokal dalam menentukan masa tanam dengan memperhatikan faktor-faktor cuaca dan lingkungan sudah tidak bisa lagi dilakukan.

"Petani sudah tidak bisa lagi menentukan masa tanam mengikuti pranata mangsa atau ilmu titen yang diwariskan leluhur. Karena itu, teknologi sangat membantu," tuturnya.

Dwikorita mengatakan khusus prakiraan cuaca untuk kepentingan penerbangan, ketepatan prakiraan BMKG bisa dijamin 100 persen, mengikuti standar prakiraan cuaca untuk penerbangan dunia yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan dan penumpang.

Sedangkan prakiraan cuaca selain untuk kepentingan penerbangan tingkat ketepatannya mencapai 85 persen. Warga bisa menggunakannya sebagai acuan dalam berkegiatan di luar rumah.

"Prakiraan iklim, misalnya prakiraan musim kemarau, musim penghujan, La Nina dan El Nino, tingkat akurasi BMKG mencapai 76 persen," demikian Dwikorita Karnawati.