Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menilai bahwa gempa bumi yang terjadi di Turki pada awal Februari 2023 dapat menjadi peringatan bagi Indonesia untuk tetap selalu waspada terhadap patahan atau sesar aktif di negeri ini.
"Gempa bumi di Turki memberikan peringatan bagi kita yang ada di Indonesia bahwa negara kita juga merupakan wilayah yang rawan terhadap gempa yang dipicu sesar aktif di darat dan bisa berlanjut sampai ke laut," ujar Dwikorita di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan, gempa Turki juga mengingatkan sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar dapat menyebabkan kejadian gempa katastrofi dan gempa yang kompleks, sehingga perlu dilakukan kajian yang komprehensif mengenai zona sesar geser di Indonesia.
"Misalnya sesar besar Sumatera atau the great Sumatera fault zone, sesar Palu-Koro, sesar Matano, sesar Cimandiri, sesar Opak, sesar Gorontalo, sesar Sorong, sesar Tarera Aiduna, sesar Yapen dan lainnya," katanya menjelaskan.
Ia mengemukakan, gempa bumi di Turki dengan magnitudo 7,8 sanggup memecahkan seluruh segmen sesar Anatolia Timur yang di dalamnya ada beberapa segmen, yaitu segmen Turkoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali sepanjang 300 kilometer.
"Itu panjang sesar Anatolia Timur," kata Dwikorita dalam Rakornas Penanggulangan Bencana.
Ia mengatakan, gempa Turki memberikan peringatan bagi masyarakat yang ada di Indonesia untuk mewaspadai adanya potensi gempa multi segmen yang sangat mungkin terjadi.
"Fenomena serupa pernah terjadi di Pulau Lombok tahun 2018 yang diguncang oleh lima gempa kuat dalam waktu tiga minggu, masing-masing dengan magnitudo awalnya adalah 6,4, kemudian disusul magnitudo 7, magnitudo 5,9, magnitudo 6,2 dan yang terakhir adalah 6,9. Ini semuanya adalah sebagai gempa utama," paparnya.
Gempa Turki, kata Dwikorita, selain sanggup memecahkan hampir seluruh segmen Anatolia Timur juga memicu gempa di jalur sesar yang lain, yang ada di dekatnya yaitu sistem sesar Surgu di sebelah baratnya yang terpicu bergerak hingga terjadi gempa dengan magnitudo 7,5 dan 6.
"Dampak gempa picuan ini kian menambah tingkat kerusakan bangunan yang sudah terdampak akibat gempa sebelumnya dan tentunya juga memperluas zona kerusakan akibat gempa," tuturnya.
Dwikorita menjelaskan, karakteristik zona sesar utama yang dikelilingi oleh sesar-sesar lainnya banyak terdapat di Indonesia seperti di zona sesar Cimandiri, sesar Semangko, sesar Palu Koro, sesar Aceh-Seumelium, sesar Kawa dan lainnya.
"Sesar yang memiliki kemiripan dengan sesar di Turki, yaitu sesar Cimandiri, sesar itu mempunyai potensi gempa kuat yang dipicu oleh aktivitas multisegmen sesar aktif di dalam zona sesar Cimandiri," kata Dwikorita.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gempa Turki peringatan Indonesia untuk waspada sesar aktif
Berita Terkait
BMKG ingatkan masyarakat waspada hujan ringan hingga sedang pada Rabu
Rabu, 28 Februari 2024 9:10 Wib
Hujan lebat berpotensi landa sejumlah provinsi di Tanah Air
Senin, 13 November 2023 7:01 Wib
BMKG ingatkan potensi hujan lebat di sebagian wilayah Indonesia
Minggu, 12 Maret 2023 10:07 Wib
Puncak musim hujan di Indonesia 2022-2023 pada Desember-Januari
Rabu, 31 Agustus 2022 20:05 Wib
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan saat hari raya Idul Adha
Minggu, 10 Juli 2022 7:57 Wib
BMKG ingatkan waspadai potensi hujan lebat di sejumlah daerah
Rabu, 6 Juli 2022 9:12 Wib
BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di sejumlah provinsi
Jumat, 8 April 2022 6:36 Wib
BMKG: Hujan lebat berpotensi guyur sejumlah wilayah di Indonesia
Sabtu, 2 April 2022 11:08 Wib