BPH Migas sebut jaringan gas tekan impor elpiji Rp18,08 miliar

id BPH Migas,gas 3kg, elpiji,ekspor elpiji,gas,impor Elpiji,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, jembatan a

BPH Migas sebut jaringan gas tekan impor elpiji Rp18,08 miliar

Dokumentasi- Pekerja mengisi ulang tabung elpiji 3 Kg di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penggunaan energi alternatif gas pipa melalui jaringan gas mampu menghemat anggaran terhadap impor gas Elpiji sebanyak 2.831 ton atau senilai Rp18,08 miliar per bulan pada 2018.

Kepala Seksi Akun Pengaturan dan Tarif BPH Migas Irawan Bayu Kusuma mengatakan penghematan anggaran tercapai karena penggunaan gas pipa sebagai pengganti gas Elpiji tabung.

"Pengurangan impor Elpiji per bulannya sebesar 2.831 ton atau Rp18,08 miliar per bulan. Kalau masyarakat sudah menggunakan jaringan gas, otomatis dia tidak memakai Elpiji lagi," kata Irawan saat ditemui di Kantor BPH Migas Jakarta, Selasa.

BPH Migas mencatat pada 2018 impor Elpiji mencapai lima juta ton atau sekitar 60 persen dari kebutuhan nasional. Sementara yang mampu dipenuhi dari produksi dalam negeri hanya dua juta ton.

Oleh karena itu, BPH Migas berharap adanya percepatan pembangunan infrastruktur jargas yang masif, baik dari pendanaan APBN maupun partisipasi dari badan usaha, untuk menambah jumlah jaringan yang ada saat ini. Dengan demikian, masyarakat akan beralih menggunakan gas pipa dan mampu mengurangi impor Elpiji.

Hingga akhir tahun 2018, pembangunan jaringan gas telah mencapai 325.773 sambungan rumah tangga yang tersebar di 45 wilayah kabupaten/kota. Kemudian ada penambahan sambungan di tujuh kabupaten/kota pada Februari 2019 sehingga total menjadi 52 wilayah.

Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), target pembangunan jaringan gas kota mencapai 4,7 juta SR pada tahun 2021 untuk memenuhi kebutuhan energi final sektor rumah tangga.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Gas Bumi BPH Migas Tisnaldi mengatakan BPH Migas membuka peluang bagi badan usaha untuk memegang hak khusus wilayah jaringan distribusi agar pemanfaatan gas dalam negeri bisa diakselerasi sesuai target pemerintah.

Selain itu, wilayah kabupaten/kota yang memiliki sumber pasokan gas akan didorong untuk menggunakan gas pipa alih-alih gas Elpiji.

"Kami akan canangkan wilayah yang ada sumber pasokan gasnya besar menjadi kota atau kabupaten bebas Elpiji," kata Tisnaldi.