Purwakarta, Jawa Barat (ANTARA) - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menginginkan agar pada tahun ini tidak ada kelangkaan pupuk di seluruh wilayah Indonesia.
"Saya tidak ingin mendengar lagi ada kelangkaan pupuk," katanya, di sela Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli antara Produsen dengan Distributor dan Pemilik Kios Pupuk Bersubsidi, di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu. Ia mengatakan, pada tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp29 triliun untuk subsidi pupuk. Dengan subsidi itu, maka para petani bisa mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau.
Petani bisa mendapatkan pupuk urea bersubsidi dengan harga Rp1.800 per kilogram, sedangkan harga sebenarnya tanpa disubsidi Rp4.500 per kilogram. Pada kesempatan tersebut, Sarwo Edhy juga meminta pihak kepolisian dan Kodim untuk mengawasi kemungkinan adanya penyalahguaan pupuk bersubsidi, karena sebelumnya, di luar Jawa banyak ditemukan penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
Sementara itu Pupuk Indonesia melaksanakan penandatanganan Perjanjian Jual Beli antara Produsen dengan Distributor dan Pemilik Kios Pupuk Bersubsidi wilayah Jawa Barat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi. Penandatanganan itu disaksikang oleh oleh Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat.
Sebanyak 24 distributor dan 476 kios yang berlokasi di Purwakarta, Subang, Karawang dan Bandung ini ini merupakan distributor yang berada di bawah koordinasi anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), yaitu PT Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik.
Untuk jumlah distributor di wilayah Jabar adalah sebanyak 131 distributor dan 3.807 kios resmi pupuk bersubsidi.
Dirut PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, Pupuk Indonesia didukung anggota holding berusaha menjalankan tugas yang diberikan Pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi, sesuai alokasi yang telah ditetapkan dalam Permentan No. 47/SR.310/11/2018.
Ia mengapresiasi kepada Distributor dan kios resmi sebagai garda terdepan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
Distributor dan kios jadi kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi, agar bisa sampai kepada petani yang berhak sesuai dengan mekanisme yang ada, katanya.
Pada sepanjang 2018, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi dengan total 9,34 juta ton ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Untuk menyiapkan musim tanam kali ini, telah disediakan 1,6 juta ton pupuk bersubsidi. Stok itu dipastikan aman hingga dua bulan ke depan di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
Menko Luhut sebut pemerintah hitung subsidi BBM bioetanol
Jumat, 3 Mei 2024 13:17 Wib
Pertamina sebut stok LPG di Waykanan Lampung tetap aman
Minggu, 21 April 2024 9:47 Wib
Pertamina beri sanksi SPBU di Muara Enim terkait penyalahgunaan BBM subsidi
Senin, 1 April 2024 19:20 Wib
Polisi: Penimbun BBM subsidi terancam denda Rp60 miliar
Kamis, 28 Maret 2024 14:28 Wib
Disperindag Muara Enim subsidi harga berandil turunkan harga sayur mayur
Kamis, 21 Maret 2024 12:26 Wib
Pemkab Muara Enim gelar subsidi harga ikan di pasar tradisional
Minggu, 17 Maret 2024 16:33 Wib
Meteri Andi Amran pastikan tambahan pupuk sudah disetujui saat Raker dengan DPR
Rabu, 13 Maret 2024 15:07 Wib
Pemerintah gelontorkan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi selama 2024
Senin, 26 Februari 2024 15:41 Wib