Jokowi: Sengketa lahan itu seram

id Joko Widodo,Sengketa lahan,perebutan lahan,Maulana Yudha Tigaraksa,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini

Jokowi: Sengketa lahan itu seram

Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/wdy)

Tangerang (ANTARA News Sumsel) - Presiden Joko Widodo menyebut akibat konflik dan sengketa lahan itu menyeramkan bahkan ada yang sampai membawa golok untuk mempertahankan kepemilikan lahannya, sehingga pemerintahannya fokus pada program sertifikat tanah untuk rakyat.

"Kalau sudah sengketa tanah itu, tarung. Ada yang bawa golok, udah serem yang namanya sengketa tanah itu," kata Presiden Joko Widodo dalam acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Lapangan Maulana Yudha Tigaraksa, Tangerang, Banten, Senin.

Ia mengatakan, dengan kepemilikan sertifikat maka masyarakat bisa merasa tenang dan tenteram serta terbebas dari kemungkinan sengketa tanah.

Itulah menurut Presiden fungsi dari kepemilikan sertifikat tanah.

"Punya tanah tapi enggak punya sertifikat, jadinya apa, ya sengketa. Kalau ini jelas, inilah fungsinya sertifikat. Jadi sekarang bapak ibu sudah tenang karena sudah pegang sertifikat," katanya.

Ia mengatakan, program sertifikat tanah untuk rakyat dipercepat selama masa pemerintahannya karena ia selalu mendapati begitu banyaknya konflik dan sengketa lahan.

"Kenapa sertifikat ini dipercepat, dipermudah, digampangkan karena setiap saya ke daerah yang saya dengar sengketa tanah, konflik lahan dimana-mana," katanya.

Ia menekankan pentingnya kepemilikan sertifikat bagi rakyat sebagai tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki.

Pada kesempatan itu, Presiden menyerahkan 5.000 sertifikat tanah kepada masyarakat di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

Sebelum menyerahkan sertifikat, ia menyempatkan untuk menyapa masyarakat yang sudah lama menunggunya, bersalaman dan beberapa di antaranya mendapatkan kesempatan berfoto bersama.

Presiden didampingi Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Tangerang A Zaki Iskandar.