Pendukung Prabowo dan Jokowi ikuti lomba catur bersama

id catur,pendukung calon presdien,jokowi,prabowo,capres,pemilu 2019,debat capres,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara

Pendukung Prabowo dan Jokowi ikuti lomba catur bersama

Ilustrasi. (ANTARA FOTO)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bekerja sama dengan berbagai aktivis dan tim sukses para capres-cawapres menyelenggarakan turnamen catur dengan nama 'LPI Chess Cup 2019'.

"Turnamen ini diadakan dalam rangka merayakan pemilu dengan kegembiraan dan persaudaraan," kata Direktur LPI Boni Hargens di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan proses menuju Pilpres 17 April 2019 cukup melelahkan setelah muncul ketegangan dan kegaduhan antarpendukung baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Keadaan ini kata Boni sudah tidak sehat bagi bangsa, peradaban, dan martabat kita sebagai manusia Indonesia. Seperti motto catur, "Gens una sumus", kita adalah satu keluarga, LPI ingin kekeluargaan dan persaudaraan harus tetap terjaga di tengah perbedaan pilihan politik.

Acara tersebut juga dibacakan pernyataan sikap bersama para aktivis lintas pendukung capres-cawapres yang tergabung dalam panitia pelaksanaan turnamen ini di bawah koordinasi Boni Hargens selaku Direktur LPI dan Hatta Taliwang sebagai koordinator pelaksana turnamen catur. Boni mengatakan turnamen catur lintas Tim Sukses para Capres ini adalah karena merespons keadaan politik yang mulai cukup menegangkan, perbedaan pilihan yang agak meresahkan karena muncul banyak hoaks, fitnah dan rasa persaudaraan mulai longgar. "Ini kami mengusung catur karena memang catur ini punya filosofi 'Gens Una Sumus' kita adalah satu keluarga, kita adalah satu komunitas," ungkap Boni.

Menurutnya, catur adalah salah satu permainan yang mengusung akal sehat, nilai sportivitas dan juga integritas. Karenanya, pihaknya ingin mengajak semua aktivis, para tim sukses untuk kembali ke meja catur mengambil filosofi catur agar proses politik menuju Pemilu 2019 betul-betul mengusung akal sehat menjaga persaudaraan, kekeluargaan, dan dilaksanakan dengan sportif.

"Apapun perbedaan politiknya, kita semua tetap satu keluarga besar Indonesia. Jadi, catur ini mempunyai filosofi yang kuat dan semoga para pelaku politik juga mengambil filosofi catur ini, sehingga perbedaan politik tidak menjadi peluang konflik," katanya.

Diungkapkan Boni, para peserta turnamen ini sebagian adalah pemain catur yang memang resmi dari Percasi. Selain itu, ada juga kelompok aktivis yang secara politik terbelah dua, sebagian pendukung Prabowo Subianto, dan sebagian pendukung Joko Widodo. "Kita ingin memperlihatkan kepada publik, bahwa pemilu adalah proses menentukan pilihan secara bebas, maka tidak akan mengubah hakikatnya kita sebagai satu keluarga NKRI, satu keluarga sebagai bangsa, sebagai Indonesia. Saya kira itu supaya persaudaraan ini tetap terjaga," katanya.

Boni yakin di akar rumput masyarakat yang juga terbiasa dengan catur mengerti betul, apa artinya persaudaraan ini. Sehingga kami ingin mengangkat nilai-nilai akar rumput ini ke tataran elite, bahwa proses politik adalah proses catur dimana kita harus adil, harus sportif, tapi juga tetap sebagai saudara.

Boni mengatakan masa depan NKRI adalah segalanya dan ketahanan Pancasila adalah tanggung jawab setiap anak bangsa.

"Siapapun yang menang atau kalah dalam pemilu, kita tetap di sini dengan catur yang sama, sebagai satu keluarga, keluarga besar Indonesia," ujarnya.