Makassar (ANTARA News Sumsel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan disebabkan dua faktor yaitu cuaca dan kerusakan lingkungan.
"Ini masalah dua hal, yaitu cuaca yang tidak bisa kita kontrol tapi juga kerusakan di hulu DAS Bawakaraeng," kata Wapres usai rapat koordinasi penanganan bencana di Sulawesi Selatan di kantor Gubernur di Makassar, Minggu.
Karena itu, Wapres memerintahkan agar daerah hulu yang rusak tersebut harus segera diperbaiki sesuai dengan aturan terutama terkait tanaman-tanaman yang bisa ditanam.
Selain itu, daerah ketinggian yang tanaman-tanaman muda yang bisa menimbulkan longsor seperti jagung dan lainnya diusahakan segera diganti dengan tanaman keras.
"Gubernur dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang akan menyelesaikan itu," tambah Wapres.
Wapres menginstruksikan agar Kementerian Sosial segera menyalurkan santunan ahli waris korban meninggal dunia dan segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak.
"Kerusakan-kerusakan yang terjadi di masyarakat juga akan dibantu sesuai dengan aturan yang ada, dibantu bukan diganti semua," katanya.
Wapres yang didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebelumnya meninjau Bendungan Bili-Bili dan jembatan Jenelata di Gowa yang putus.
Data hingga Minggu (27/1) pagi tercatat 68 orang meninggal dunia, tujuh orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.747 jiwa mengungsi akibat banjir, tanah longsor dan angin kencang yang melanda wilayah Sulawesi Selatan.
Berita Terkait
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Tanam sawit di lahan cagar alam, tiga pria ini ditetapkan jadi tersangka
Minggu, 21 April 2024 5:29 Wib
Pertamina sanksi pangkalan di Pagar Alam karena jual LPG di atas HET
Sabtu, 6 April 2024 22:55 Wib
OKU salurkan bantuan kepada korban bencana alam
Rabu, 3 April 2024 22:16 Wib
Korban angin kencang di OKU Selatan peroleh bantuan
Sabtu, 30 Maret 2024 20:45 Wib
Bandara Atung Bungsu Pagar Alam kembali beroperasi, Susi Air terbangi dari Palembang dan Bengkulu
Senin, 18 Maret 2024 23:00 Wib
BPBD Sumsel siapkan antisipasi bencana hidrometeorologi
Rabu, 6 Maret 2024 7:02 Wib
OKU tetapkan status siaga darurat bencana alam
Selasa, 5 Maret 2024 20:15 Wib