Sampit (ANTARA News Sumsel) - Meski sudah sering diingatkan, masih banyak penumpang di Bandara H Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang membahayakan keselamatan penerbangan karena membawa barang berbahaya.
"Mereka itu coba-coba. Itu faktor kesengajaan, padahal sudah tahu tidak boleh. Kami minta jangan lagi membawa barang-barang yang berbahaya dan membahayakan," kata Kepala Bandara H Asan Sampit, Zuber di Sampit, Senin.
Otoritas bandara kembali memusnahkan ribuan barang berbahaya dan tanpa izin yang disita dari calon penumpang dalam tiga bulan terakhir. Dari 21 jenis barang, yang terbanyak adalah korek api gas yaitu sekitar 4.000 buah.
Pemusnahan disaksikan perwakilan TNI, Polri dan instansi lainnya. Pemusnahan dilakukan dengan cara melindasnya menggunakan alat berat agar tidak bisa dimanfaatkan lagi.
Hampir setiap hari ada saja penumpang membawa barang yang tidak diperbolehkan dibawa dalam penerbangan. Petugas yang menemukan langsung menyita barang tersebut dan memusnahkannya setiap tiga bulan.
Selama ini, berbagai jenis barang yang ditemukan, baik dibawa di badan maupun dalam tas. Bahkan ada beberapa jenis barang yang di luar dugaan seperti mata pancing, hingga benda yang diduga merupakan jimat.
Setiap kali menemukan barang terlarang atau berbahaya, petugas mengingatkan calon penumpang untuk tidak mengulangi pelanggaran itu lagi. Namun faktanya, masih banyak penumpang yang membawa barang-barang berbahaya.
Masyarakat harus memahami bahwa barang yang disita itu membahayakan penerbangan. Penertiban itu adalah upaya pencegahan yang dilakukan petugas agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.
"Seperti korek api gas itu berbahaya karena bisa meledak. Kalau itu terjadi saat dalam penerbangan, sangat riskan memicu bahaya besar bagi semua orang. Kami memang belum sampai pada sanksi. Kami mengimbau calon penumpang mematuhi aturan," kata Zuber.
Zuber menegaskan, penertiban yang mereka lakukan adalah bagian dari tugas wajib yang harus dilakukan. Pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan secara ketat karena tujuannya semata-mata demi keselamatan penumpang.
Berita Terkait
Wings Air: Dugaan pesawat hilang kontak di Pulau Flores tidak benar
Senin, 22 April 2024 14:45 Wib
Presiden Jokowi tinjau pasar dan RSUD dalam kunjungan kerja ke Jambi
Rabu, 3 April 2024 10:35 Wib
Rusia diduga acak sinyal GPS pesawat RAF bawa Menhan Inggris
Jumat, 15 Maret 2024 11:02 Wib
Tim SAR gabungan terus mencari kotak hitam pesawat Smart Aviation
Senin, 11 Maret 2024 11:46 Wib
KNKT rilis laporan insiden pilot-kopilot tertidur
Sabtu, 9 Maret 2024 13:15 Wib
Pesawat perintis rute Tarakan-Binuang hilang kontak
Jumat, 8 Maret 2024 15:40 Wib
Ribuan warga saksikan pameran pesawat TNI AU di Lanud SM Herlambang Palembang
Senin, 4 Maret 2024 19:54 Wib
Enam tewas dalam kecelakaan pesawat di Kanada
Kamis, 25 Januari 2024 18:00 Wib