Belasan hektare sawah di Lampung terancam gagal panen

id sawah terendam banjir,padi terancam puso,gagal panen,asuransi petani,panen padi,banjir,terendam banjir

Belasan hektare sawah di Lampung terancam gagal panen

Arsip - Ribuan hektare areal sawah terendam banjir (ANTARA FOTO)

Waykanan, Lampung (ANTARA News Sumsel) - Kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Peternakan, Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, Maulana Muhidan mengatakan, seluas 1.043,5 hektare (ha) padi sawah di daerahnya terendam banjir, namun hanya 15 ha di antaranya yang mengalami kerusakan dan berpotensi puso atau gagal panen.

"Kami bersyukur walaupun sawah yang terendam banjir cukup luas tapi yang puso hanya 15 hektare, lainnya masih aman," katanya ketika ditemui di Waykanan, Rabu.

Akhir Februari lalu sejumlah wilayah di Kabupaten Waykanan dilanda banjir akibat meluapnya sungai-sungai setempat sehingga merendam sejumlah sawah yang ditanami padi di sejumlah kecamatan.

Maulana menjelaskan, lahan sawah yang terendam banjir itu terdapat di tujuh kecamatan dan 28 kampung.

Berdasarkan data, lahan pertanian yang paling banyak terendam banjir berada di Kampung Rumbih yaitu 180 ha, Karta Jaya 165 ha, Tulangbawang 107 ha, Negara Mulya 100 ha, Negara Batin 80 ha dan Kampung Way Tuba Asri 60 ha.

Selain itu, masih banyak lahan pertanian sawah yang terendam banjir di beberapa kampung lainnya dengan luasan rata-rata 15-40 ha.

Selain lahan padi, banjir juga merendam 250 ha lahan jagung, 75 ha lahan kedelai dan 58 ha lahan ubi kayu (singkong) milik masyarakat.

"Ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir yang ikut merendam lahan pertanian padi, jagung kedelai dan singkong," katanya.

Secara terpisah, Bupati Waykanan Raden Adipati Surya mengatakan, para petani padi sudah seharusnya segera mengurus asuransi usaha tani padi untuk mengantisipasi kerugian tanamam pertanian akibat gagal panen yang disebabkan bencana alam khususnya banjir dan angin kencang.

"Dalam situasi yang rentan terjadi cuaca ekstrem seharusnya menjadi momentum untuk mengurus asuransi tani," kata Adipati yang ditemui di kantornya.

Bupati mengatakan, untuk mendapatkan asuransi usaha tani padi (AUTP), para petani harus memastikan terlebih dahulu tergabung dalam kelompok tani, setelah itu akan dibimbing oleh tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL).

AUTP layak diikuti oleh seluruh petani di Waykanan, selain untuk mengantisipasi kerugian akibat gagal panen, premi asuransi itu juga masih mendapatkan subsidi dari pemerintah mencapai 80 persen dari total premi yang harus dibayar.

"Jadi murah sekali, petani cukup membayar premi Rp36 ribu untuk setiap kali musim tanam. Selanjutnya jika mengalami gagal panen mereka bisa mendapat pertanggungan mencapai Rp6 juta/ha," katanya.