Menristekdikti targetkan E-Learning perguruan tinggi terlaksana 2018

id Mohamad Nasir,Menristekdikti,berita palemang,berita sumsel,e learning,perguruan tinggi di indonesia,kuliah online,kulia daring

Menristekdikti targetkan E-Learning perguruan tinggi terlaksana 2018

Mohamad Nasir (ANTARA /M Agung Rajasa/Ang/17)

Tasikmalaya (Antaranews Sumsel) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menargetkan penerapan perkuliahan daring atau "e-learning" di perguruan tinggi bisa dilaksanakan pada 2018.

"Harapan saya sebelum tahun pembelajaran 2018 sudah mulai," kata Nasir pada peresmian gedung Fakultas Teknik Universitas Siliwangi di Tasikmalaya, Jabar, Senin.

Kemenristekdikti saat ini tengah menyiapkan regulasi berbentuk peraturan menteri untuk penerapan sistem pembelajaran daring atau "e-learning" di perguruan tinggi Indonesia.

Nasir mengatakan pekan lalu sudah mengundang para rektor dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menginstruksikan penerapan perkuliahan daring di masing-masing kampus.

"Peraturan menterinya saya harapkan 2018 selesai, isinya perguruan tinggi bisa menyelenggarakan 'e-learning' dengan metode yang sdh berbasis teknologi informasi. Sistem metode akan diatur Permen, rincian ditugaskan ke Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan," tutur Nasir.

Dia menerangkan penerapan perkuliahan digital tidak akan terhindarkan di era perkembangan teknologi di masa datang.

Salah satu perguruan tinggi yang telah menerapkan sistem perkuliahan daring ialah Universitas Binus di Jakarta.

"Universitas Binus sudah kerja sama kembangkan perguruan tinggi di Qatar, Surabaya, di Indonesia Timur sudah," ucapnya.

Penyelenggaraan sistem perkuliahan daring yang bisa dilaksanakan secara jarak jauh, kata Nasir, juga untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia.

"Pendidikan tinggi kita APK masih 29 persen, kalau digabung dengan Kementerian Agama kita masih 31 persen. Di Korea 80 persen, kita sangat jauh ketinggalan, di Malaysia 40 persen. Satu-satunya cara dengan 'e-learning'," jelas Nasir.