Mentan paparkan solusi permanen hadapi musim paceklik

id kemarau, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, paceklik, kebun mati, musim tanam, petani, padi, sawah, jagung

Mentan paparkan solusi permanen hadapi musim paceklik

Dokumentasi- Lahan pertanian yang kekeringan akibat kemarau. (ANTARA/ Marifka Wahyu Hidayat)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memaparkan solusi permanen untuk menghadapi kekurangan beras saat musim paceklik yang biasanya terjadi pada November, Desember dan Januari, yakni dengan menambah luas tanam padi dua kali lipat.

Usai melakukan inspeksi mendadak di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC),Jakarta Timur,Senin, Menteri Amran menjelaskan, dalam dua tahun terakhir, Indonesia sudah tidak lagi mengalami kekurangan beras pada musim paceklik setelah menambah luas tanam dari 500 ribu hektare (ha) menjadi satu juta ha pada Juli-Agustus-September.

"Kalau tanam 500 ribu, tanpa banjir dan hama pun sudah pasti defisit karena yang ditanam setengah dari kebutuhan. Solusinya, kami minta seluruh direktur dan dinas sampai tingkat desa tanam dua kali lipat," kata Amran di Kantor Food Station Tjipinang Jaya, Senin.

Ia menjelaskan Indonesia selama 30 tahun terakhir selalu mengalami paceklik pada November sampai Januari karena luas tanam padi pada musim kemarau Juli-Agustus-September hanya 500 ribu ha.

Jika luas tanam padi hanya 500 ribu ha, produksi beras yang dihasilkan hanya 1,5 juta ton per bulan, sedangkan kebutuhan konsumsi beras sebanyak 2,6 juta ton per bulan.    

Oleh karena itu, Menteri Amran meminta jika luas tanam ditambah dua kali lipat seluas satu juta ha, maka produksi beras sebanyak tiga juta ton per bulan. Dengan begitu, ada surplus beras sebanyak 400 ribu ton per bulan.

Kementerian Pertanian juga memperbaiki infrastruktur sejak tiga tahun terakhir untuk menggenjot produksi beras, antara lain irigasi tersier seluas tiga juta ha, mmebangun embung 30 ribu unit dengan Kementerian Desa PDTT, sumur dangkal dan dalam, long storage serta membagikan pompa 40 ribu unit per tahun.

Hasil dari upaya tersebut, persediaan beras aman meskipun lahan seluas 40 ribu ha terkena dampak banjir akibat musim ekstrim.

"Hasilnya hari ini kami tunjukkan pasokan ke Cipinang bagus. Meskipun 40 ribu ha terkena dampak banjir, luas tambahan dibanding tahun lalu ada 400 ribu ton," ungkapnya.

Jumlah pasokan beras masuk pada Senin pagi sebanyak 3.493 ton. Jumlah tersebut dinilai aman mengingat normalnya beras masuk hanya 2.500 ton per hari.