Pekanbaru (ANTARA Sumsel) - Peneliti dari Padang Sumatera Barat Rasmi R,SSt,MS menemukan cara mengolah bawang yang bisa menjadi farfum untuk mengantisipasi berlimpahnya panen produksi non migas itu.
"Parfum bawang merah bukan digunakan untuk tubuh melainkan untuk aroma ruangan restoran, gerobak sate, kue dan lainnya," kata Rasmi dihubungi dari Pekanbaru, Rabu.
Penemuan tersebut dilakukan merujuk pengalaman tahun 2012 saat bawang dengan produksi melimpah sehingga diperlukan pengembangan bawang bernilai ekonomis sehingga ketika peroduksi menumpuk, harga merosot namun petani tidak dirugikan.
Ia menjelaskan, bawang merah adalah bawang yang memiliki warna kulit merah ungu dan daging berwarna putih berbentuk seperti cincin. Bawang merah juga merupakan salah satu tanaman yang paling penting dan dapat digunakan sebagai bumbu masakan di setiap bagian dunia.
Bawang merah biasanya digunakan untuk membuat acar dengan cuka dan memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Bawang merah bisa diolah menjadi parfum dalam jumlah besar namun demikian sejumlah dukungan untuk memperlancar produksi parfum tersebut harus dilakukan berbagai kerjasama.
"Kerjasama yang dimaksud adalah, setiap perencanaan kebijakan harus melibatkan semua kementrian yang ada, semuanya pasti berperan. Karena semuanya pasti ada kaitanya," katanya.
Berikutnya menggandeng secara cepat menteri perdagangan, di mana peluang negara peminat, dilakulan survey pasar dan lobi secara intensif.
Menemui sesegera mungkin menteri perhubungan guna mendukung pendistribusian parfum terutama ekspor, karena secara mendadak swasta tidak akan mau karena takut merugi. Selain itu memberi PR untuk Kementrian riset teknologi dan pendidikan tinggi agar menciptakan teknologi pengolahan bawang.
"Inilah yang paling penting dari langkah-langkah pengolahan bawang ini, karena teknologi bisa dicipta oleh Kementrian Riset dan Tekhnologi, selain parfum bawang, bisa juga membuat kecap bawang sehingga bisa tahan lama, saos bawang, membuat kertas bawang untuk packing makanan. Dismaping itu membuat piring, sendok, mangkok dan petalatan dapur beraroma bawang.
Dengan demikian produk bawang tidak hanya terbatas pada bumbu saja. Banyak yang lain produk turunan bawang kalau kita mau menelitinya.
Penelitian menunjukkan bahwa bawang merah dapat bermanfaat mengurangi kolesterol, karena bawang merah mengandung quercetin yang memiliki efek menurunkan kolesterol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein) dengan meningkatkan tingkat lemak baik yang dikenal sebagai HDL (High Density Lipoprotein). Quercetin adalah komponen dari flavonoid yang dikenal sebagai antioksidan yang kuat.
Bawang merah dapat mengurangi peradangan, karena quercetin pada bawang dapat mengurangi kadar kolesterol, tetapi juga memiliki efek anti-inflamasi yang kuat sehingga dapat mengurangi peradangan dan mencegah tubuh dari beberapa penyakit yang disebabkan oleh peradangan.
Meningkatkan Kekebalan tubuh, karena kandungan antioksidan dalam bawang merah secara signifikan dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas sehingga dapat memperkuat fungsi sistem kekebalan tubuh dan membuatnya bekerja lebih efisien.
Bawang merah juga berfungsi sebagai detoksifikasi tubuh karena bawang merah mengandung sulfur, menurunkan tekanan darah, mencegah kanker dan manghancurkan tumor karena kandungan antioksidan, menyembuhkan asma serta mengobati infeksi.
Berita Terkait
Cium "Merah Putih", empat napi terorisme di Sumsel ikrar setia ke NKRI
Selasa, 5 Maret 2024 14:43 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 12:05 Wib
Tiga kartu merah dan 10 kartu kuning di laga Lazio- AC Milan
Sabtu, 2 Maret 2024 8:02 Wib
Dokter gizi bagikan tips cegah kanker dan rekurensi dengan hidup sehat
Rabu, 28 Februari 2024 16:56 Wib
Houthi akan selamatkan kapal Inggris dengan imbalan bantuan masuk Gaza
Senin, 26 Februari 2024 12:00 Wib
Houthi Yaman dan Uni Eropa bahas keamanan Laut Merah
Kamis, 22 Februari 2024 13:09 Wib
Belum ada kabar baik dari pemulihan cedera pemain United
Jumat, 16 Februari 2024 11:40 Wib
Jago merah hanguskan pengolahan minyak sawit
Jumat, 16 Februari 2024 1:06 Wib