Medan (ANTARA Sumsel) - Badan Narkotika Nasional tetap bersikukuh untuk tetap menembak bandar dan pengedar narkoba demi menjaga keselamatan generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba.
Dalam pemusnahan narkoba dan pelantikan Satgas P4GN di Lapangan Merdeka Medan, Kamis, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Budi Waseso mengatakan, kondisi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Tanah Air sangat memprihatinkan.
Jika semakin didalami tingkat peredaran dan penyalahgunaannya, semua orang akan semakin merasa miris karena kondisinya memang sangat mengerikan sehingga mengancam keamanan bangsa.
Dengan ancaman yang sudah di depan mata tersebut, sudah sangat wajar jika diperlukan tindakan yang tegas dalam menghentikan kegiatan yang dilakukan bandar dan pengedar narkoba tersebut.
Salah satu tindakan tegas yang dilakukan adalah menembak mati bandar dan pengedar barang barang yang dapat merusak mental dan kesehatan manusia tersebut.
Apalagi mayoritas pengedar narkoba tersebut selalu mengulangi perbuatannya setelah menjalani masa hukuman karena hanya berorientasi pada keuntungan materi tanpa mempedulikan kelangsungan generasi bangsa.
Mantan Kabareskrim Polri selalu menekankan anggota BNN di seluruh Indonesia untuk tidak pernah merasa ragu-ragu dalam menembak bandar dan pengedar narkoba.
Malah, sosok yang sering dipanggil Buwas itu menilai, jumlah bandar dan pengedar narkoba yang tewas ditembak masih sedikit jika dibandingkan dengan masyarakat yang menjadi korban.
Dari data yang didapatkan BNN selama, sekitar 15 ribu orang mati setiap tahun akibat terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
"(Bandar) yang mati masih kurang banyak. Mereka sudah membunuh ribuan orang, sedangkan bandar (yang mati ditembak) hanya puluhan orang," katanya.
Pihaknya tidak akan mempedulikan tantangan yang dihadapi dalam memberantas narkoba, termasuk pendapat berbagai pihak yang menyatakan BNN tidak berhak menembak bandar dan pengedar narkoba.
"Mereka bilang BNN tidak boleh menembak di tempat, kata siapa?," ujar Budi Waseso.
Menurut dia, BNN diberikan senjata api dalam menjalankan, malah dengan peluru tajam dengan tujuan untuk menembak mati bandar dan pengedar narkoba.
Sambil bercanda, Buwas menyebutkan petugas BNN tidak akan berdosa jika menembak mati bandar dan pengedar narkoba dengan tujuan menyelamatkan jutaan manusia, terutama kalangan generasi muda.
"Kalau wafat nanti, lalu ditanya malaikat alasan membunuh orang. Tinggal jawab, saya memang membunuh, tapi membunuh orang yang telah membunh ribuan orang, nanti dilepaskan (malaikat)," katanya sambil disambut tawa ribuan massa yang menghadiri kegiatan tersebut.
Berita Terkait
TNI AL siapkan KRI Halasan uji tembak rudal pada Latopslagab 2024
Kamis, 18 April 2024 15:00 Wib
Kaops: Kontak tembak di Tembagapura dua anggota KKB tewas
Jumat, 5 April 2024 8:45 Wib
Propam Polda Sumsel proses hukum oknum anggota tembak "debt collector"
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Polda Sumsel tangani kasus penembakan debt collector di Palembang
Senin, 25 Maret 2024 0:59 Wib
Satu prajurit gugur saat baku tembak TNI-OPM
Senin, 18 Maret 2024 16:26 Wib
Perampok bersenpi tewas usai adu tembak dengan polisi
Minggu, 28 Januari 2024 8:58 Wib
Polri dalami akun pengancam Anies
Jumat, 12 Januari 2024 15:58 Wib
Remaja tembak mati pelajar dalam insiden penembakan di Iowa, AS
Jumat, 5 Januari 2024 9:49 Wib