Jakarta (ANTARA Sumsel) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa penerapan lima hari sekolah bukan kewajiban tapi merupakan pilihan sekolah.
"Ini merupakan pilihan. Kalau pilihan kan terserah kemauan sekolah itu, dan tentu kemauan orang tua, serta pimpinan daerah. Umumnya itu terjadi di kota-kota besar saja," kata Wapres di Jakarta, Selasa.
Menurut Wapres, penerapan lima hari sekolah sebenarnya bukan sesuatu yang baru tapi sudah diterapkan terutama di sekolah-sekolah di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya khususnya sekolah swasta.
"Jadi karena itu peraturan presiden yang akan dikeluarkan tidak melarang lima hari, tapi silahkan kalau sesuai dengan kondisi lokal yang ada," kata dia seraya menambahkan bahwa perpres tersebut akan segera dikeluarkan.
Munculnya pro dan kontra tentang penerapan lima hari sekolah tersebut menurut Wapres karena ada yang menganggap kebijakan itu adalah kewajiban.
"Jadi rencana semula lima hari, tetap saja yang mampu lima hari. Tetapi kalau yang tidak sesuai, tetap enam hari," katanya.
Sebelumnya muncul penolakan penerapan lima hari sekolah dan meminta pemerintah membatalkan Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah untuk menjunjung tinggi etika.
Muncul aksi damai dari sejumlah kalangan yang bersumber dari keresahan warga atas kebijakan tersebut.
Berita Terkait
PDI Perjuangan: Pertemuan Megawati dan JK pasti terjadi
Jumat, 23 Februari 2024 13:12 Wib
JK: Saya dan Rizal Ramli bertentangan tetapi tetap bersahabat
Rabu, 3 Januari 2024 15:16 Wib
Jusuf Kalla dukung pasanganAnies-Muhaimin
Rabu, 20 Desember 2023 9:13 Wib
Ganjar diskusi bersama JK bahas netralitas aparat
Minggu, 19 November 2023 19:35 Wib
JK berbagi kisah perdamaian di hadapan juru damai dunia
Kamis, 19 Oktober 2023 10:10 Wib
JK: Masjid bukan untuk mimbar kampanye politik
Selasa, 21 Maret 2023 16:23 Wib
Jusuf Kalla Lantik Pengurus Pimpinan Wilayah DMI Sumatera Selatan
Selasa, 21 Maret 2023 15:25 Wib
JK ingin DMI dukung upaya untuk menyejahterakan masyarakat
Jumat, 20 Januari 2023 9:03 Wib