Palembang (Antarasumsel.com) - Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nuraini mengatakan, dukun beranak atau masyarakat yang berprofesi membantu kalangan ibu melahirkan dibekali ilmu di bidang kesehatan.
"Pihak Dinas Kesehatan setempat memprogramkan tenaga ahli tradisional yang membantu kelahiran bayi itu dibekali tata cara dalam membantu proses melahirkan," kata Lesty Nuraini di Palembang, Rabu.
Dia mengatakan, pembekalan para pembantu dalam proses kelahiran tersebut agar bayi dan ibu mellahirkan tidak menjadi kendala atau dalam kondisi sehat.
Oleh karena itu mereka harus dibekali ilmu tentang bagaimana supaya bayi lahir dalam kondisi sehat.
Jadi bukan saja ilmu tradisional, tetapi mereka juga mengetahui tata cara melahirkan yang baik dan sehat, ujar dia.
Dia mengatakan, memang tidak bisa dipungkiri tenaga tersebut masih banyak digunakan terutama para ibu yang akan melahirkan di pedesaan.
Oleh karena itu para penolong ibu melahirkan itu dilatih dan dibekali ilmu di bidang kesehatan, kata dia.
Selain itu dibekalinya pengetahuan khusus para tenaga yang membantu melahirkan itu supaya memperkecil angka kematian bayi saat melahirkan.
Dia mengatakan, sekarang ini masih banyak bayi lahir yang tidak tertolong karena berbagai faktor penyebab.
Berdasarkan data pada tahun lalu angka kematian bayi mencapai 777 dan untuk 2016 hingga Oktober mencapai 444 orang, katanya.
Berita Terkait
Calon haji OKU Sumsel jalani tes kebugaran dan vaksin
Sabtu, 4 Mei 2024 19:00 Wib
Harga beli TBS di Bengkulu Rp2,57 ribu per kilogram
Jumat, 3 Mei 2024 19:49 Wib
Dinas Perikanan OKU minta warga jaga ekosistem ikan di Sungai Ogan
Jumat, 3 Mei 2024 11:04 Wib
Kemenag OKU gandeng dinas kesehatan pantau kesehatan JCH
Kamis, 2 Mei 2024 19:14 Wib
Rakornis Puspom TNI-Polri soroti pelat dinas sampai pencegahan bentrok
Kamis, 2 Mei 2024 11:37 Wib
Ratusan anak OKU peroleh makanan tambahan berbahan ikan
Rabu, 1 Mei 2024 17:02 Wib
Nobar Timnas U-23 di rumah dinas Bupati Banyuasin silaturahim dan tak ada sekat
Selasa, 30 April 2024 14:39 Wib
Rumah dinas Gibran jadi tempat ruwatan, ini alasannya
Minggu, 28 April 2024 0:50 Wib