Bank OCDC-NISP gelar edukasi penyakit thalassemia

id bank ocbc-nisp, mahasiswa, seminar, penyakit thalassemia, region head ocbc, joeseline merline

Bank OCDC-NISP gelar edukasi penyakit thalassemia

Mahasiswa melakukan tes darah untuk mendeteksi kemungkinan menderita penyakit thalassemia (Foto:antarasumsel.com/Dolly Rosana/15)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Bank OCBC-NISP menggelar kegiatan edukasi penyakit thalassemia di Palembang, Rabu, yang diikuti ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Multi Data Komputer.

Region Head Bank OCBC NISP Joeseline Merline di Palembang, Rabu, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan yang diadakan di enam kota di Indonesia sejak lima tahun lalu.

"Penderita penyakit thalassemia di Indonesia semakin meningkat setiap tahun dengan data terakhir mencapai 6.000 orang. Ini sungguh disayangkan karena dapat dicegah asalkan tidak terjadi pernikahan antarpembawa sifat/gen," kata Joeseline.

Berdasarkan fakta itu, ia menambahkan OCBC NISP menilai betapa pentingnya memberikan edukasi mengenai penyakit thalassemia ke generasi muda. 

"Lantaran itu, sejak 2011 perusahaan fokus pada pencegahan penyakit thalassemia, seperti seminar, pemeriksaan darah gratis, dengan sasaran utama para remaja yang belum menikah," ujar dia.

Pada seminar yang digelar di Palembang, perusahaan menghadirkan dr Leni Susanti Sp. PD dari Laboratorium Pordia. 

Pada hari sebelumnya, peserta seminar juga diajak mengunjungi anak-anak penderita thalassemia di Rumah Sakit Mohammad Hoeson untuk mengamati secara langsung bagaimana mereka harus menjalani transfusi darah secara periodik seumur hidup.

"Intinya perusahaan ingin mengajak masyarakat memutus rantai penyakit thalassemia," kata dia.

Sementara, Dr Leni Susanti mengatakan penyakit thalassemia ini dapat dicegah asalkan tidak terjadi perkawinan antara sesama pembawa gen/sifat thalassemia.

"Tanda-tanda penderita thalassemia mayor bisa diketahui sejak berusia tiga bulan seperti pucat, tidak mau susu, dan jumlah hemoglobin yang sangat rendah, tapi bagi yang minor (pembawa sifat) sangat sulit jika tidak melakukan tes darah karena secara fisik tidak ada kelemahan," kata dia.

Kondisi ini membuat penyakit ini sulit untuk diputus mata rantainya sehingga harus menggugah kesadaran dari generasi muda untuk mau tes darah sebelum menikah.

"Apabila ada pasangan yang dinyatakan positif bakal menghasilkan keturunan thalassemia maka dokter akan memberikan pandangan karena keturunan yang akan dihasilkan akan menjadi penderita mayor. Biasanya, pasangan ini akan berpikir ulang mengingat risiko terlalu besar," ujar dia.

Berdasarkan data Persatuan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia Provinsi Sumatera Selatan diketahui terdapat 192 orang yang saat ini dinyatakan aktif (secara priodik transfusi darah).