BMKG: Masyarakat Sumsel diimbau waspadai ancaman elnino

id prakiraan cuaca, bmkg sumsel, bmkg, prakiraan cuaca sumsel, cuaca sumsel, cuaca palembang,

BMKG: Masyarakat Sumsel diimbau waspadai ancaman elnino

Data dan gambar kondisi cuaca melalui pantauan satelit. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi dampak elnino tidak berpengaruh signifikan di Provinsi Sumatera Selatan, meski demikian hal itu tetap perlu diwaspadai terutama ancaman kekeringan mengingat suhu udara sempat sedikit memanas.

"Pemanasan di ekuator Samudera Pasifik dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini diprediksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertanian dan aktivitas masyarakat lainnya karena meskipun provinsi ini sebagian wilayahnya mulai memasuki musim kemarau masih terdapat cukup banyak hujan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama di Palembang, Jumat.

Menurut dia, dampak elnino di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu diprediksi tidak terlalu besar seperti di daerah luar Pulau Sumatera, meskipun demikian hal itu tetap perlu diwaspadai.

"Masyarakat Sumsel tetap perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan yang parah, karena indeks elnino yang rendah sekarang ini dapat saja berubah secara drastis ke level tinggi atau kuat," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam kondisi cuaca sekarang ini, kawasan Indonesia ada yang masih hujan dan ada yang telah dilanda kekeringan.

Dalam kondisi cuaca Sumsel sekarang ini masih terdapat cukup banyak hujan, masyarakat terutama petani yang pada Juni 2015 ini melakukan kegiatan penanaman tahap kedua perlu melakukan berbagai antisipasi kemungkinan dampak negatif elnino.

Berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, intensitas curah hujan di Sumsel pada bulan ini turun drastis yakni berkisar 101-200 milimeter, padahal bulan sebelumnya masih cukup tinggi berkisar 301-400 milimeter.

Dengan kewaspadaan yang tinggi dan melakukan berbagai antisipasidari dari ancaman kekeringan, diharapkan masyarakat di provinsi yang memiliki penduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu dapat menghadapi kemungkinan perubahan cuaca yang ekstrim serta dapat meminimalkan kerugian dampak cuaca tersebut, kata Indra.