Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejumlah penjahit di Kota Palembang, menjelang lebaran mulai membatasi menerima pesanan, karena kewalahan melayani pelanggan yang sejak awal Ramadhan banyak menjahit pakaian baru.
Burhan (49) penjahit di Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Rabu mengatakan sejak pekan lalu sudah membatasi menerima pesanan jahitan.
"Bahkan bagi pelanggan mau jahitan cepat selesai terpaksa kami tolak, karena banyak mengerjakan pesanan yang sebagian besar membuat seragam keluarga," katanya.
Menurut dia, dibandingkan tahun lalu pengguna jasa jahit yang dilakoninya cenderung lebih banyak sekarang ini.
Akibatnya, meskipun memiliki seorang karyawan tetap saja kewalahan melayani semua pesanan jahitan, tambahnya.
Ia mengatakan, omzet jasa tersebut tentunya bertambah signifikan tetapi tidak bisa menjahit melebihi kapasitas.
Apalagi, pemesan meminta jahitannya selesai sebelum lebaran, katanya.
Dia menjelaskan, tarif jasa jahitan itu sebesar Rp250 ribu per stel dengan jumlah puluhan bahan yang harus dijahit.
Selama Ramadhan ini saja, paling tidak 25 stel dipesan pelanggan untuk diselesaikan beberapa hari sebelum lebaran, ujarnya.
Hal senada diungkapkan, Pathir (50) terjadi peningkatan pesanan penjahitan selama Ramadhan.
Namun, terbatasnya waktu karena ingin selesai sebelum lebaran terpaksa membatasi pesanan jasa menjahit tersebut, katanya.
Ia menambahkan, menjahit tidak bisa asal-asalan dan biasanya pemesan juga telah menjadi langganan.
"Segala keinginan pelanggan harus diikuti agar mereka bertahan menggunakan jasa kita," tambahnya.
Penjahit pakaian jelang lebaran banyak pesanan
Penjahit pakaian jelang lebaran banyak terima pesanan (ANTARA FOTO)
