Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengusaha sekaligus penjahit Bordir di kawasan Pasar Cinde Palembang, Sumatera Selatan mengeluhkan order bordir atribut musim Pemilu kali ini tidak seramai ketika Pilkada Gubernur lalu.
"Musim ini beda dengan saat Pilkada Gubernur termasuk Pemilu 2009, bisa dibilang tidak terlalu ramai," ujar Kowi salah seorang penjahit bordir di Pasar Cinde Palembang, Senin.
Menurut dia, para anggota legislatif yang sekarang ikut mencalonkan kembali sebagian besar lebih memilih untuk memesan atribut kampanye di daerah lain seperti Bandung dan Jakarta.
"Di sana katanya lebih murah dan bagus, bisa pesan lewat internet," kata pemilik usaha Mitra Bordir itu.
Selain itu, kata dia, para caleg kini lebih banyak memilih untuk membagikan kalender ketimbang menyumbang atribut atau pun kaos murah.
"Dengan begitu ongkos mereka bisa lebih rendah," kata dia.
Memasuki musim Pemilu ini, ia sendiri menerima ratusan pesanan atribut untuk dibordir, sementara tahun lalu jumlah pesanan bisa mencapai ribuan lembar.
Untuk satu atribut saja ia dan beberapa rekan di kawasan Pasar Cinde membandrol ongkos bordir kisaran Rp5.000 hingga Rp20.000 per atribut.
"Untungnya sedikit, tapi lumayan dari hari biasa,"ujar pria yang sudah belasan tahun membordir itu.
Sementara bagi pelanggan yang masih menggunakan jasa bordir atribut kampanye di Pasar Cinde mengaku harga yang ditawarkan di sana tidak terlalu banyak selisihnya dengan di Pulau Jawa.
"Di sini lebih dekat, cepat, dan terpantau hasilnya," ujar Attar relawan salah satu partai yang mengatur pemesanan bordir atribut kampanye caleg di Palembang.(Feny)
