Pemprov Sumsel siapkan alat berat antisipasi bencana

id Sumsel,Antisipasi potensi bencana alam,Dinas PU,jembatan Bailey

Pemprov Sumsel siapkan alat berat antisipasi bencana

Perbaikan Jalan Ruas Palembamg-Tanjung Api-Api. (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan alat berat hingga jembatan bailey atau darurat untuk mengantisipasi potensi bencana alam, khususnya di wilayah rawan longsor dan gangguan infrastruktur jalan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Sumsel Affandi di Palembang, Selasa, mengatakan kesiapsiagaan tersebut dilakukan melalui pemantauan rutin di daerah rawan bencana serta penempatan alat berat di setiap Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

“Kami tetap melakukan pantauan, terutama di daerah rawan bencana. Alat berat sudah disiapkan di setiap UPTD agar bisa bergerak cepat jika terjadi longsor,” katanya.

Selain alat berat, Dinas PU Bina Marga Sumsel juga menyiapkan jembatan bailey untuk kondisi darurat sesuai arahan Gubernur Sumsel. Kesiapan tersebut, kata Affandi, telah beberapa kali diterapkan saat terjadi kerusakan infrastruktur yang membutuhkan penanganan cepat.

“Begitu ada perintah, langsung kita siapkan jembatan bailey dan dilakukan pemasangan. Ini untuk memastikan akses masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.

Ia menjelaskan masing-masing UPTD telah memahami ruas jalan yang membutuhkan perhatian khusus, terutama jalan vital yang berpotensi terganggu akibat bencana alam.

Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas PU Bina Marga Sumsel juga memastikan kondisi infrastruktur jalan dalam keadaan siap. Pekerjaan jalan yang bersifat kontraktual hampir seluruhnya telah selesai, dengan tingkat kemantapan jalan provinsi mencapai sekitar 90 persen.

“Untuk persiapan Nataru, kami sudah siap. Pekerjaan jalan hampir semuanya selesai dan pemantauan terus dilakukan di masing-masing kabupaten,” katanya.

Saat ini, Pemprov Sumsel memiliki empat unit jembatan bailey, dengan dua unit telah terpasang, masing-masing di Kabupaten Empat Lawang dan Kota Prabumulih. Sementara dua unit lainnya disiagakan untuk kebutuhan darurat.

Affandi berharap jembatan darurat tersebut tidak perlu digunakan, namun tetap harus tersedia sebagai langkah antisipasi.

“Kami tidak berharap jembatan bailey ini dipakai, karena kalau digunakan berarti ada bencana. Namun karena bencana tidak bisa diprediksi, kesiapan tetap harus dilakukan,” kata dia.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.