Puluhan siswa OKU ikut penyuluhan anti narkoba

id antinarkoba, ikut penyuluhan anti narkoba

Puluhan siswa OKU ikut penyuluhan anti narkoba

Puluhan pelajar OKU ikuti penyuluhan anti narkoba di Baturaja, Rabu (Foto: antarasumsel.com/14/E.Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 60 siswa tingkat SMA di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengikuti Bimbingan Teknologi penyuluhan anti narkoba, terkait maraknya peredaran dan pengguna narkotika di kalangan pelajar saat ini.

"Kami mengundang para pelajar di Ogan Komering Ulu (OKU) mengikuti bimbingan teknologi penyuluh anti narkoba bertema "Revitalisasi Forum Anak dan Remaja" kata Kadis Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Pemkab setempat Husni Thamrin di Baturaja, Rabu.

Husni selaku penyelenggara, mengatakan kegiatan tersebut tujuannya mensosialisasikan tentang bahaya penggunaan narkoba di setiap kalangan khususnya para pelajar.

Sebab, kata dia, kalangan pelajar sangat rentan tergoda menggunakan narkoba dan mudah terjebak oleh jaringan bandar narkoba yang selalu mengintai untuk dijadikan pembeli bahkan kurirnya.

Dikemukakannya, melalui forum yang singkat itu diharapkan bisa menjadi ajang tukar pikiran, khusunya di kalangan pelajar yang saat ini dikatakanya terus mengalami kerusakan moral dan mental akibat pengaruh narkotika maupun alkohol.

Selain moral dan mental, lanjut dia, kekerasan terhadap anak dan remaja saat ini terus membayangi generasi muda, disebabkan kurangnya komunikasi yang baik dari pihak keluarga dan tenaga pendidik.

"Saya sangat prihatin terhadap pergaulan anak sekarang karena banyak yang terlibat jaringan narkoba hingga terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian," katanya.

Dikemukakannya, 60 orang siswa yang ikut Bimtek itu, 20 di antaranya merupakan dewan guru bimbingan penyuluhan turut mendampingi para siswa saat sosialisasi.

Hal tersebut dilakukan, karena guru bimbingan penyuluh di setiap sekolah berkewajiban mengontorol siswa pada saat berada di lingkungan sekolah.

"Guru pembimbing juga berperan penting memantau kondisi anak di sekolah. Dengan diskusi singkat ini diharapkan para guru bisa membangun nama baik di sekolah masing-masing" ujarnya.