Palembang (ANTARA Sumsel) - Peserta konvensi calon presiden Partai
Demokrat Endriartono Sutarto menyatakan skema bagi hasil kekayaan alam
harus mengedepankan semangat kebersamaan agar tidak terjadi
kesalahpemahaman antara daerah dan pemerintah pusat.
"Indonesia memiliki Papua yang mempunyai sumber daya alam luar
biasa, tapi di satu sisi juga terdapat Nusa Tenggara Timur yang sangat
minim akan penghasilan. Artinya, bagi hasil antara pemerintah daerah dan
pemerintah pusat merupakan suatu keharusan mengingat NTT juga bagian
dari Indonesia," ujar Endriartono dalam acara "debat bernegara" di
Palembang Sport Convention Center, Sabtu malam.
Ia mengemukakan, mengenai skema persentase bagi hasil perlu
ditinjau ulang mengingat menempatkan angka 15 persen untuk daerah
penghasil dan 85 persen bagi pemerintah pusat belum memadai.
"Terpenting, hasil kekayaan alam yang masuk ke pemerintah pusat itu
tidak mengarah ke mana-mana tapi benar-benar digunakan secara
berkeadilan," ujarnya.
Mantan Panglima TNI ini bertarung bersama 10 orang lainnya dalam
konvensi calon presiden Partai Demokrat yang diselenggarakan di 10 kota
di Tanah Air.
Pada pelaksanaan debat di Palembang, hari pertama, Jumat (24/1)
menampilkan Dahlan Iskan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, Ali
Masykur Musa, dan Hayono Isman. Sementara, Gita Wirjawan batal tampil
karena menjalankan tugas kenegaraan di luar negeri.
Sementara, pada hari kedua, Sabtu (25/1), menampilkan Marzuki Alie,
Anies Baswedan, Dino Pati Djalal, dan Endriartono Sutarto.
Berita Terkait
Pemkab OKU terapkan WFH bagi ASN usai libur Idul Fitri
Selasa, 16 April 2024 19:00 Wib
Manfaat "tidur singkat" bagi kesehatan selama ikuti arus mudik
Sabtu, 13 April 2024 13:57 Wib
Pemkab OKI bagi-bagikan pelampung antisipasi kecelakaan di perairan
Jumat, 12 April 2024 6:33 Wib
Pj Bupati OKI salurkan 550 paket sedekah ASN bagi dhuafa
Rabu, 10 April 2024 3:00 Wib
Polres OKU Timur sediakan area istirahat bagi pemudik
Senin, 8 April 2024 18:08 Wib
PLN beri layanan "home charging" bagi 300 pengguna kendaraan listrik
Selasa, 2 April 2024 10:45 Wib
Muhammadiyah bagi kado Ramadhan pada mualaf pengungsi eks Timor Leste
Minggu, 31 Maret 2024 22:09 Wib
Baznas Palembang buka layanan konsultasi zakat dan infak bagi masyarakat
Minggu, 31 Maret 2024 19:18 Wib