Masyarakat Pulesari gelar adat "Saparan Rebo Wekasan"

id upacara Adat Pager Bumi, Sedekah Sapar Rebo Wekasan

Sleman (ANTARA Sumsel) - Masyarakat Dusun Pulesari, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggelar upacara Adat Pager Bumi "Sedekah Sapar Rebo Wekasan" untuk yang ke enam kalinya Minggu 5 Januari 2014.

"Upacara adat ini dan berbagai kegiatan pendukung lainnya diharapkan dapat meningkatkan citra Pulesari sebagai sebuah desa wisata yang relatif masih baru," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi, Kamis.

Menurut dia, serangkaian kegiatan pendukung dalam rangka upacara adat Pager Bumi tersebut sudah dilaksanakan sejak Minggu 29 Desember 2013.

"Adapun agenda untuk mendukung kegiatan tersebut selama kegiatan berlangsung dilaksanakan pameran seni dan potensi yang didukung komunitas ISI Yogyakarta pada pukul 09.00 hingga 21.00 WIB," katanya.

Kemudian, Jumat malam 3 Januari 2014 pukul 08.00 hingga 12.00 digelar lomba melukis tingkat SD, pukul 12.30 hingga 21.00 WIB kesenian Badui Satria Tama dan pukul 21.00 hingga 24.00 macapatan.

Pada Sabtu 4 Januari 2014 pukul 07.00 hingga 12.00 WIB senam massal dan pertunjukan angklung, pukul 13.00 hingga  22.00 WIB pertunjukan Dayakan Siswo Kawedar.

"Puncak acara adat Pager Bumi dilaksanakan pada Minggu 5 Januari 2014 pada pukul 12.00 hingga 15.00 WIB yang berupa prosesi kirab budaya yang melibatkan bregada prajurit dan masyarakat setempat dari berbagai kalangan," katanya.

Sebelum dilaksanakan puncak acara pagi harinya mulai pukul 10.00 WIB dilaksasnakan pertunjukan kesenian jathilan.

Ayu Laksmidewi, mengatakan bahwa upacara adat Pager Bumi di dusun Pulesari Wonokerto Turi tersebut diharapkan akan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi dusun Pulesari yang selama satu tahun ini sebagai desa wisata.

"Diharapkan ke depan desa wisata Pulesari akan dapat bersaing secara positif dengan desa-desa wisata yang lain," katanya.

Ia mengatakan, kunci keberhasilan sebuah desa wisata terletak pada semangat dan kreativitas SDM pengelolanya dalam mengelola potensi lokal yang dimilikinya.

"Karenanya ini merupakan tantangan dan peluang bagi desa wisata di Sleman untuk saling berkompetisi secara sehat agar menjadi destinasi yang memiliki keunggulan komparatif," katanya.