Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan upacara adat Nyadran Agung sambut Ramadhan 1445 Hijriah yang berlangsung meriah di Alun-alun Wates sebagai upaya melestarikan budaya.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Rabu, mengatakan Nyadran Agung merupakan agenda besar Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menjelang Ramadhan.
"Tradisi Nyadran dilaksanakan setiap tahun, ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya Jawa yang sudah menyatu di dalam masyarakat yang dilaksanakan setiap bulan ruwah”, kata Ni Made.
Ia mengatakan Nyadran Agung merupakan salah satu warisan budaya Islam-Jawa yang diajarkan oleh Wali Sanga, yang terangkai bagaikan sebuah untaian legenda, penuh ketakjuban, karena sarat makna keislamannya.
Wali Sanga dikenal bukan hanya penyebar Islam yang gigih dan produktif, melainkan juga perintis berbagai kegiatan kreatif tradisi dan seni Islami. Hal ini juga disampaikan oleh Ni Made dalam sambutannya, mengenai tradisi Nyadran.
Selain itu, Ni Made juga mengungkapkan bahwa melalui nyadran dapat dijadikan sebagai sarana silaturahmi untuk mempererat persaudaraan, yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, tanpa memandang status sosial ataupun agama yang menambah nilai keindahan suatu kebudayaan.