Blue Bird masuk bandara, taksi bandara mogok

id blue bird, taksi, palembang, bandara SMB II

Palembang, (ANTARA News) - Armada taksi bandara melakukan aksi mogok memprotes taksi Blue Bird yang dibolehkan masuk untuk mengantar dan menjemput penumpang di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang di Sumatera Selatan, Jumat.

Salah seorang sopir taksi itu, mengatakan mereka sengaja melakukan mogok beroperasi hari ini karena mengetahui sedang ada pertemuan Pemkot Palembang dan pemilik armada taksi serta pengelola bandara, terkait dengan izin operasi Blue Bird di bandara itu.

"Kami menolak, karena kehadiran armada taksi baru itu sangat merugikan armada taksi yang sudah ada," kata dia.

Menurut dia, mereka sengaja memarkirkan kendaraan taksi yang digunakan dan menolak mengangkut penumpang, sampai akhirnya dikeluarkan keputusan melarang armada taksi Blue Bird mejemput pengguna jasa di bandara tersebut.

Taksi baru tersebut dinilai telah menjadi pesaing dua perusahaan taksi yang telah lebih dahulu beroperasi, yaitu armada taksi Primkopau dan Belido, kata sopir tersebut.

Apenk (29), salah satu warga yang berada di Bandara SMB II Palembang itu mengaku, terpaksa menelepon keluarganya karena tidak menemukan taksi yang melayani penumpang di bandara tersebut.

"Tadi kondisi bandara sedikit mencekam karena setiap ada taksi Blue Bird masuk langsung dikejar oleh sopir taksi lain," kata dia.

Dia menjelaskan, pemerintah kota setempat diharapkan dapat secara tegas menyikapi pemasalahan angkutan umum itu, karena kisruh tersebut berdampak pada tidak kondusif kondisi bandara sebagai pintu masuk ke Palembang. Padahal, sebagai pintu masuk tentunya menjadi cermin bagi kota "pempek" ini di mata para tamu dan pengunjung, ujar dia.

Kepala Bidang Transportasi Jalan dan Rel Dishub Palembang, Agus Supriyanto menjelaskan, setelah bertemu dengan pemilik dua armada taksi yang telah lebih dahulu beroperasi di Bandara SMB II bersama pengelola bandara itu, disepakati bahwa sementara waktu taksi Blue bird tidak boleh menjemput penumpang di kawasan tersebut.

Namun, armada taksi Belido dan Primkopau juga diminta untuk segera memperbaiki kualitas jasa pelayanan mereka yang selama ini cenderung masih belum optimal, ujar dia.

Agus menambahkan, meskipun dilarang beroperasi di bandara, tetapi taksi blue Bird itu tetap dibolehkan mengantar penumpang ke lapangan terbang tersebut, dan tetap dapat melayani pengguna jasa transportasi umum di Kota Palembang.

Keputusan bersama itu masih akan terus dievaluasi, sampai akhirnya terjadi kesepakatan dan pelayanan jasa transportasi tersebut berjalan lebih optimal, sehingga membuat para penumpang nyaman dan aman, kata dia lagi. (ANT-037)