Banjarmasin (Antarasumsel.com) - Seorang Guru Besar pada Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin Prof Dr HA Hafiz Anshary mengatakan, prinsip hidup orang beriman itu adalah bekerja.
"Namun bekerja itu bukan cuma sekedar kerja, melainkan harus cerdas," ujarnya saat silaturahim bersama Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Sabtu malam.
Ia menerangkan, prinsip atau etos kerja tergambar pada rukun Islam, yaitu dari lima tersebut, empat diantaranya harus bekerja/menggunakan tenaga, tidak semata-mata pemikiran dan ucapan belaka.
"Dari rukun Islam kedua (shalat) sampai ke lima (menunaikan ibadah haji) kesemuanya menggunakan tenaga atau berkerja keras, kecuali mengucap kalimah tauhid (dua kalimah syahadat)," tuturnya.
Selain itu, yang mendasar Allah swt berfirman dalam Surah Al Taubah ayat (105) yang menekankan hambanya harus bekerja, dan Allah akan menilai seorang dari hasil kerja yang bersangkutan, lanjutnya.
Pasalnya, menurut mantan aktivis Pelajar Islam Indonesoia (PII) dan Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu, kalau bekerja tanpa kecerdasan atau menggunakan akal pikiran/pengetahuan hasilnya tidak akan maksimal.
"Tetapi sebaliknya, kalau bekerja dengan cerdas hasilnya bisa maksimal atau bernilai lebih besar lagi," lanjut mantan Ketua Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia itu.
Ia mencontohkan atau mengilustrasikan seorang penebang kayu dengan menggunakan kampak (kapak), semula berhasil menebang enam pohon sehingga mendapatkan hadiah dari bos tempatnya berkerja.
Beberapa hari kemudian hasil tebangan dari penebang kayu itu semakin menurun, karena hanya mengandalkan kerja tanpa kecerdasan, yaitu harus mengasah/menajamkan kapaknya, ujar laki-laki kelahiran Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel tersebut.
Pada kesempatan itu pula, dia menyayangkan, seseorang yang malam atau etos kerjanya menurun dengan alasan karena lagi berpuasa.
"Puasa jangan jadikan alasan atau 'kambing hitam' untuk bermalas-malasan bekerja. Karena nilai yang esensi dari puasa tersebut menuntut kerja keras," demikian Hafiz Anshary.
Sementara Ketua Umum KB-PII Kalsel ustadz H Chairani Idris berharap, acara berbuka puasa bersama tersebut tidak memperkuat silaturahim, tetapi mendatang hikmah bagi kelangsungan organisasinya.
Dalam berbuka puasa KB-PII Kalsel di Kantor Nur Ramadhan Travel Banjarmasin itu, hadir anggota DPD RI Drs HM Sofwat Hadi SH asal pemilihan provinsi tersebut, yang juga Ketua Pengurus Besar KB-PII.
Berita Terkait
Kebakaran rumah tinggal sebabkan satu orang meninggal
Jumat, 26 April 2024 14:04 Wib
KPU Ogan Komering Ulu butuhkan 65 orang anggota PPK
Kamis, 25 April 2024 23:33 Wib
Pj Gubernur Sumsel ingatkan orang tua didik anak secara optimal
Jumat, 19 April 2024 22:55 Wib
7 orang penghuni ruko tewas terbakar dalam satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 7:58 Wib
Terduga terafiliasi teroris, tujuh orang ditangkap Densus
Kamis, 18 April 2024 9:09 Wib
Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang di Musi Rawas Utara
Rabu, 17 April 2024 15:16 Wib
3.345 orang menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api pada H+3
Senin, 15 April 2024 18:38 Wib
Liburan lebaran naik LRT Sumsel, penumpang tembus 188.481 orang
Senin, 15 April 2024 5:14 Wib