Mukomuko (Antarasumsel.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengusulkan penanganan darurat abrasi Sungai Selagan yang mengikis daratan dan mengancam situs sejarah Benteng Anna peninggalan Inggris.
"Saat ini jarak situs bersejarah benteng Anna tinggal satu meter dari sungai," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Ramdani, di Mukomuko, Minggu.
Ia mengusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional untuk penanganan darurat abrasi Sungai Selagan menggunakan bronjon, sedangkan abrasi Sungai Selagan yang harus ditangani sepanjang sekitar satu kilometer.
Ia menyatakan kebutuhan anggaran untuk penanganan abrasi Sungai Selagan tersebut tidak mampu ditangani menggunakan dana tidak terduga sebesar Rp1,5 miliar.
Karena, katanya, dana tak terduga sebesar Rp1,5 miliar itu tidak hanya untuk satu kegiatan penanganan abrasi Sungai Selagan, termasuk untuk kegiatan pembelian bahan makanan untuk korban bencana alam di daerah itu.
Ia berharap untuk sementara ini penanganan darurat abrasi Sungai Selagan di daerah itu menggunakan bronjong sepanjang 400-500 meter dari satu kilomter di lokasi Benteng Anna tersebut.
Namun, katanya, seluruh wilayah sepanjang Sungai Selagan itu membutuhkan penanganan karena jarak sungai dengan pemukiman penduduk satu desa berkisar 15-30 meter.
Ia berharap BNPB menyalurkan dana untuk penanganan darurat abrasi Sungai Selagan dalam tahun ini.
Berita Terkait
Tanggul penahan abrasi Kundur
Sabtu, 12 Agustus 2023 10:27 Wib
Abrasi di jalan lintas barat Sumatera
Rabu, 7 Juni 2023 15:16 Wib
Kisah tiga kampung hilang di Kabupaten Agam akibat abrasi
Senin, 20 Februari 2023 8:59 Wib
Satu rumah di Natuna roboh akibat abrasi pantai
Senin, 2 Januari 2023 23:01 Wib
Jalur penghubung di Pulau Madura ambles akibat abrasi
Senin, 26 Desember 2022 12:47 Wib
Cuaca ekstrem perburuk abrasi pantai di Padang Pariaman
Kamis, 24 November 2022 15:44 Wib
Bangunan kafe terancam abrasi pantai
Rabu, 13 Juli 2022 20:55 Wib
Pos Pantau Krakal Gunung Kidul terancam amblas akibat abrasi
Minggu, 29 Mei 2022 16:27 Wib