DPKP belum terima laporan kerusakan petani palawija

id DKP,palawija, tanaman, petani, musim hujan,

DPKP belum terima laporan kerusakan petani palawija

Petani menanam bibit padi pada musim tanam . (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/15/Den)

Mataram (ANTARA Sumsel)- Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sampai saat ini belum mendapat laporan kerusakan lahan pertaninan palawija terjadinya musim hujan.

"Sampai hari ini, saya belum menerima laporan kerusakan petani palawija yang disebabkan karena masuknya musim hujan," kata Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Kamis.

Dikatakan, anomali cuaca saat ini memang sulit diprediksi, akibatnya bisa mempengaruhi pola tanam bahkan dapat merugikan petani terutama petani palawija.

Musih hujan yang terjadi saat ini di luar pediksi, sebab katanya, dari informasi cuaca yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), akan terjadi el nino atau kemarau panjang.

Karenanya, setelah petani panen padi, tim penyuluh mengarahkan petani menanam palawija yang tidak membutuhkan banyak air, seperti kedelai, kacang, cabai dan lainnya.

"Kenyataannya,  di tengah-tengah kemarau turun hujan lebat dengan intensitas tinggi dan hampir terjadi setiap hari dalam satu pekan terakhir ini," katanya.

Mutawalli, khawatir jika hujan terus menerus mengguyur Kota Mataram, tidak menutup kemungkinan berdampak kerugian bagi petani yang sudah menama palawija, karena bisa-bisa petani gagal panen akibat palawija mereka busuk dan rusak.

Hal itu juga dapat berdampak pada kenaikan harga berbagai komoditas pertanian, yang akhirnya bisa menyumbang inflasi, terutama harga cabai.

Mutawalli mengatakan, program tanam cabai seluas 100 hektare yang ada pada beberapa kelompok tani saat ini juga dikhawatirkan bisa terpengaruh anomali.

"Apalagi dari 100 hektare tanaman cabai, baru sekitar 25 hektare yang dipanen, sehingga masih sekitar 75 hektare dalam persiapan panen," sebutnya.

Sayangnya dalam hal ini pihaknya, tidak bisa melakukan antisipasi mengingat kondisi ini terjadi murni karena faktor alam.

Saat musim hujan, katanya, padi merupakan jenis tanaman yang sangat cocok untuk ditanami karena membutuhakan air banyak saat awal tanam.