Menhub: LRT Palembang akan menjadi proyek percontohan

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Menteri Peruhubungan Ignasius Jonan di hadapan Presiden Joko Widodo mengatakan pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan akan menjadi percontohan perkeretaapian perkotaan yang terintegrasi dengan jalur lainnya.

Dengan dibangunnya jalur kereta api ringan tersebut maka dapat mengurai kemacetan yang terjadi sekarang ini, kata Menhub saat paparan ketika Presiden meninjau jalur pembangunan kereta api ringan zona 1 di depan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Kamis.

"Ini akan menjadi proyek percontohan perkeretaapian di Indonesia," kata dia.

Sementara pembangunan jalur kereta api ringan tersebut dikerjakan kontraktor PT Waskita Karya sejak akhir 2015 lalu.

Menurut dia, pelaksanaan pembangunan kereta api ini dibagi lima zona yang memiliki 13 stasiun, satu jembatan yang sejajar dengan Jembatan Ampera, dan satu dipo.

Ke-13 stasiun tersebut dinataranya Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, stasiun Asrama Haji, Rumah Sakit Umum Provinsi, Telkom, Palembang Square, Kantor Dinas Perhubungan Komunikadi dan Informatika Sumsel, Simpang Polda, Demang Lebar Daun, Pasar Cinde, Jembatan Ampera dan supermarket Opi, ujar dia.

Sementara target proyek selesai pada 2018 atau sebelum pelaksanaan Asian Games 2018 sudah bisa dioperasikan, kata dia.

Sementara Presiden mengatakan, awal mulanya dibangun jalur kereta api ringan tersebut sesuai usulan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin karena Kota Palembang mulai macet.

Oleh karena itu gubernur mengusulkan agar dibangun angkutan masal berupa jalur kereta api ringan, kata Presiden yang juga didampingi gubernur Sumsel.

Menurut Presiden pembangunan jalan tol tersebut sudah cukup baik dan sesuai rencana yang diharapkan selesai sebelum Asian Games.