Pelatih Sriwijaya FC kesulitan jaga ritme tim

id pelatih sriwijaya fc kesulitan jaga ritme tim,sriwijaya fc,bendol

Pelatih Sriwijaya FC kesulitan jaga ritme tim

Skuat Sriwijaya FC musim 2015. (Antarasumsel.com/15/Feny Selly)

...Bagaimana kompetisi di Indonesia ini. Saya pusing mau menjaga ritme pemain, sudah naik harus turun lagi. Bukan hanya mengganggu performa fisik tapi juga psikologis...
Palembang, (ANTARA Sumsel) - Pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo atau Bendol menyatakan kesulitan menjaga ritme tim setelah penghentian sementara kompetisi QNB League oleh PT Liga Indonesia sejak 12 April hingga waktu yang belum ditentukan.

"Bagaimana kompetisi di Indonesia ini. Saya pusing mau menjaga ritme pemain, sudah naik harus turun lagi. Bukan hanya mengganggu performa fisik tapi juga psikologis," kata pelatih yang akrab dipanggil Bendol ini di Palembang, Rabu.

Ia mengatakan, lantaran terjebak dalam situasi sulit ini pada akhirnya memaksa tim menggelar program uji coba.

"Jika program uji coba ini tidak dijalankan maka bisa dipastikan bakal menurunkan performa pemain, padahal sebelumnya sudah siap tampil," kata dia.

Untuk itu, Bendol merencanakan dua laga uji tanding untuk mengisi kekosongan jadwal kompetisi QNB-League.

Menurut pelatih senior Indonesia ini, ia belum menentukan pasti jadwal dua laga tanding tersebut mengingat PT Liga Indonesia belum merilis jadwal kompetisi yang baru.

"Pertandingan Sriwijaya FC antara tanggal 12-25 April sudah dibatalkan. Lalu, klub diminta menunggu hasil kongres PSSI pada tanggal 18 April untuk kemudian PT Liga merilis jadwal. Artinya belum ada kepastian, saya juga bingung ketika ditanya kapan mau uji coba," kata dia.

Lantaran tidak ada kepastian itu, Bendol pun hanya memproyeksikan laga melawan PS Bangka yang relatif dekat dengan Palembang.

Seusai menelan hasil imbang 3-3 atas PSM Makassar pada 11 April lalu, jajaran pelatih telah menyiapkan program khusus untuk memperbaiki kinerja tim mengingat dari seluruh laga yang dilakoni selalu gagal menuai hasil maksimal.

Dua laga di kandang yakni lawan PBR dan Semen Padang hanya berakhir imbang, sementara pada away perdana yakni melawan PSM Makassar juga menuai hasil imbang.

Kekalahan atas PSM menjadi catatan khusus Bendol karena lini belakang "Laskar Wong Kito" sangat mudah ditembus oleh pemain lawan.

Pada musim kompetisi 2015, Sriwijaya FC menargetkan gelar juara dengan merekrut sejumlah pemain nasional kelas wahid, di antaranya Ferdinand Sinaga (pemain terbaik 2014), Titus Bonay, Patric Wanggai, dan Raphael Maittimo.