Wartawan keluhkan Bupati OKU sulit ditemui

id bupati oku, bupati kuryana aziz

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah wartawan mengeluhkan kebijakan pelaksana tugas Bupati Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan Kuryana Aziz di kantor sangat sulit ditemui, padahal para kuli tinta tersebut perlu konfirmasi, terkait masalah kisruh penerimaan CPNS di wilayah kerjanya.

Kondisi itu membuat empat orang wartawan yang hendak mengadap menjadi kecewa, karena seperti biasa bupati Kuryana kembali menggunakan protokoler yang berbelit-belit dan terkesan menolak ditemui, kata Wiwin, salah seorang wartawan di Baturaja, Kamis.

Menurut dia, tadi siang ingin menghadap pelaksana tugas Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Kuryana untuk menanyakan soal kisruh penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2014 di BKD OKU, namun sangat sulit ditemui sehingga para wartawan menjadi kecewa dan memilih pulang ke rumah masing-masing.

Menurut Wiwin, tujuan wartawan menghadap Kuryana untuk wawancara mengenai banyak hal, termasuk salah satunya persoalan kisruh penerimaan CPNS OKU yang kini tengah menjadi sorotan berbagai pihak.

Seperti biasa, tentunya wartawan sebagaimana tamu lainnya, mengikuti prosedur yang ada mengisi buku tamu dan mengantri sembari menunggu panggilan di ruang tamu.

Namun, tiba pada gilirannya, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab OKU, Riduan masuk ke dalam ruangan bupati, lalu keluar dan menyambangi wartawan tengah menunggu dan menanyakan mau wawancara soal apa pada bupati.

Dia menyampaikan pesan dari bupati, kalau terkait dengan pertanyaan mengenai kisruh proses tes CPNS, bisa ditanyakan pada Kabag Humas saja saya.

Wartawan sebetulnya tidak mempermasalahkan, namun bukan hanya itu yang hendak ditanyakan.

"Apa bisa Humas menjawab semuanya. Kalau bisa ya tak apa," kata Ashadi, wartawan Suara Nusantara yang ikut serta menunggu.

Atas jawaban itu, Riduan kemudian kembali masuk ke dalam ruangan. Nah, wartawan yang sudah terlanjur kecewa langsung pergi untuk melanjutkan tugas lainnya.

Tiba-tiba, dalam perjalanan pulang, para wartawan ditelepon Kabag Humas yang mengatakan bahwa bupati sudah menunggu.

Namun, lantaran masih banyak tugas lain dari proyeksi kantor, wartawan pun tidak kembali lagi.

"Mau wawancara saja bertele-tele, padahal kami sudah melapor dan menunggu giliran. Susah juga menemui Bupati OKU ini," kata salah satu wartawan lain.

Ashadi, wartawan Suara Nusantara, mengaku, kecewa dengan sikap Plt Bupati OKU tersebut.

Menurut dia, seorang bupati yang notabene pejabat publik mestinya terbuka pada semua pihak.

"Apalagi, yang hendak ditanyakan rekan-rekan wartawan ini berkaitan dengan kepentingan publik. Birokrasinya dibikin berbelit-belit," ujarnya.