Kecelakaan lalu lintas di Musirawas diduga korban tabrak lari

id polisi, korban lakalantas tabrak lari

Kecelakaan lalu lintas di Musirawas diduga korban tabrak lari

Kepolisian Negara Republik Indonesia. (Antarasumsel.com)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Polres Musirawas, Sumatera Selatan mengatakan kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan Lintas Sumatera wilayah kabupaten tersebut, Sabtu (19/4) yang menimbulkan korban satu orang meninggal dunia diduga kuat tabrak lari.

Kecalakaan lalu lintas terjadi sekitar pukul 20.30 WIB itu berada di Jalan Lintas Sumatera kilometer 23-24 dalam Kecamatan Selangit yang menewaskan Abu Hasan (65) dan tidak ditemukan lawan tabrakannya, kata Kapolres Musirawas AKBP Chaidir, Minggu.

Korban ditemukan di tempat kejadian perkara dalam keadaan tidak bernyawa lagi, akibat luka berat di bagian kepala dan paha kaki kirinya patah.

Korban menggunakan sepeda motor jenis Shogun tanpa plat nomor polisi dan Surat Izin mengemudi (SIM) serta hilem, sedangkan yang menabrak korban hingga saat ini belum diketahui indentitasnya atau melarikan diri.

Identitas korban adalah warga Desa Prabu Menang, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musirawas pekerjaan petani, korban menggunakan sepeda motor melaju dari arah Kota Lubuklinggau menuju Kecamatan Trawas, Kabupaten Musirawas Utara.

Ia mengimbau, masyarakat di wilayah itu bila menemukan tanda-tanda penabrak korban Abu Hasan itu agar melaporkan ke pos polisi terdekat, di samping petugas juga sedang melakukan pencarian.

Bagi masyarakat setiap akan mengendari sepeda motor hendaknya mematuhi peraturan lalu lintas yakni menggunakan hilem, memiliki SIM dan plat nomor polisi agar penyidik cepat mengetahui bila terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Saya melihat sebagian besar masyarakat menggunakan sepeda motor tanpa hilm dan plat nomor kendaraan, mereka mau menggunakan syarat itu bila ada razia," ujarnya.

Pola tersebut tidak benar dan harus ada kesadaran masyarakat untuk mengikuti peraturan lalu lintas tersebut, sekarang terbalik polisi menyayangi nyawa masyarakat, justru masyarakat tak sayang dengan nyawanya sendiri, ujarnya.