Pengamat: media jangan asal siarkan janji caleg

id media, pengamat politik, ardian, janji caleg, jangan siarkan, selektif

Pengamat: media jangan asal siarkan janji caleg

Dr Ardian Saptawan dalam acara dialog publik Pemilu 2014 di RRI Palembang, Rabu (26/2). (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Jika dalam kegiatan siarannya kurang selektif dalam memilih informasi yang disampaikan kepada masyarakat dapat mengarah ke pembohongan publik...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengamat politik Sumatera Selatan Dr Ardian Saptawan mengatakan, media jangan asal menyiarkan janji politik calon anggota legislatif peserta Pemilu Legsilatif 9 April 2014.

"Janji-janji calon anggota legislatif yang akan dipublikasilan di media massa harus selektif dan disesuaikan dengan keadaan caleg bersangkutan," kata Ardian pada saat menjadi narasumber diskusi publik "Optimalisasi peranan LPP RRI dalam melayani publik melalui siaran dan pemberitaan untuk menyuskeskan Pemilu 2014," di Palembang, Rabu.

Menurut dia, informasi yang dipublikasikan melalui media massa apalagi radio, memiliki pengaruh yang sangat luas karena bisa menjangkau masyarakat hingga pelosok desa.

Jika dalam kegiatan siarannya kurang selektif dalam memilih informasi yang disampaikan kepada masyarakat dapat mengarah ke pembohongan publik, katanya.

Dia menjelaskan, media massa harus menjaga integritas lembaga, sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik tanpa dipengaruhi kepentingan siapapun.

Jika sampai integritasnya diragukan, dan jelas-jelas diketahui melakukan manipulasi keadaan, media bersangkutan akan ditinggalkan masyarakat, ujarnya.

Sementara menurut penilainnya terhadap RRI dalam mengahdapi tahun politik 2014 ini, menurut Ardian, lembaga penyiaran publik ini sudah menunjukkan peran yang cukup baik dalam menjelaskan berbagai hal terkait penyelenggaraan pemilu.

Dalam proses pemberian penjelasan kepada masyarakat, diharapkan lembaga penyiaran publik ini tetap memberikan informasi kepada masyarakat dengan sebenar-benarnya dan tidak "membumbui" dengan informasi yang dapat menyesatkan.

Selain itu, diharapkan pula RRI dapat terus mempertahankan penyusunan isi siaran dengan mempertimbangkan dampaknya bagi publik, bukan dengan pertimbangan bisnis seperti yang banyak dilakukan berbagai media massa sekarang ini, ujarnya.

Sementara anggota Dewan Pengawas LPP RRI Dwi Hernuningsih pada acara tersbeut mengatakan, pihaknya berupaya memantapkan komitmen sebagai radio referensi Pemilu 2014 dan pendidikan politik bagi masyarakat di negeri ini yang menjunjung tinggi demokrasi.

"RRI tidak hanya berperan menyukseskan dua agenda politik seperti Pemilu Legislatif 9 April 2014, dan Pemilu Presiden 9 Juli, tetapi juga dikonsep untuk jangka panjang sebagai radio yang berperan memberikan pendidikan dan pencerahan politik kepada Bangsa Indonesia," katanya.

Untuk menjadi radio publik yang mampu mengakomodir kepentingan semua pihak dalam Pemilu 2014 ini, pihaknya sangat mengharapkan masukan dari berbagai elemen masyarakat.

Masukan masyarakat akan dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan menyusun isi program siaran terkait pemilu serta mengoptimalkan peran lembaga penyiaran milik negara ini dalam mendukung program pemerintah, kegiatan masyarakat, kontrol dan perekat sosial, serta mencerdaskan bangsa, katanya.