Deteksi SADARI
PerikSA payuDAra sendiRI (SADARI) merupakan slogan yang digaungkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI).
Slogan tersebut bertujuan untuk mengampanyekan deteksi dini secara mandiri kemungkinan adanya penyakit kanker payudara pada tubuh seseorang.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyatakan semakin dini kanker terdeteksi, maka harapan hidup pengidap tersebut semakin besar.
Data YKI, 70 persen pasien kanker, baru memulai pengobatan pada fase lanjut (stadium tiga) atau fase akhir (stadium empat).
Hal tersebut menjadi penyebab tingginya angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia.
Merujuk data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020, pengidap kanker payudara di Indonesia, yakni sebanyak 65.858 kasus, dan lebih dari 22.000 orang kehilangan nyawanya akibat tumor ganas yang ada pada bagian payudara tersebut.
Angka harapan hidup para penderita kanker menggunakan skema per 5 tahun (5 years survival rate). Mekanisme ini akan memonitor perkembangan kesehatan penderita selama 5 tahun sekali.
Pada stadium awal angka harapan hidup penderita sangat tinggi, yakni menyentuh angka 95 persen, lalu akan menurun menjadi 80 persen pada fase stadium dua, menjadi 70 persen, serta akan merosot secara drastis menjadi 15 persen pada stadium empat.
Oleh karena itu, dengan melakukan SADARI selama dua minggu sekali akan meminimalisasi potensi keterlambatan penanganan ketika terserang penyakit kanker payudara.
Kanker atau tumor ganas pada payudara itu memerlukan waktu 5-15 tahun untuk menjadi benjolan. Makannya kita ingatkan masyarakat bahwa kita bisa menemukan tumor di tubuh kita sedini mungkin, dengan pemeriksaan SADARI.
Kanker payudara tak hanya menyerang pada wanita, namun juga bisa menyerang pada pria, dan biasanya kanker payudara di pria lebih ganas dan berbahaya, namun kasus ini jarang terjadi.
Sehingga pendeteksian dini adanya potensi kanker payudara menjadi penting bagi seluruh kalangan masyarakat.
Selain itu, Kemenkes juga menyiapkan empat strategi guna menanggulangi penyakit kanker.
Keempat pilar tersebut adalah promosi kesehatan, perlindungan khusus, deteksi dini, dan penanganan kasus.
Masyarakat bisa melakukan pengecekan medis di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) apabila muncul tanda-tanda kanker payudara.
Diharapkan melalui SADARI dan pengecekan medis, angka kematian akibat kanker payudara bisa diminimalkan. Kata bijak bahwa "lebih baik mendeteksi dari dapada menangani" menjadi pilihan terbaik yang harus dijalani oleh masyarakat, sehingga terhindar dari dampak fatal dari penyakit tersebut. Pemerintah telah hadir lewat program SADARI dan masyarakat harus berpartisipasi untuk peduli pada kesehatan diri.
Berita Terkait
Ahli paparkan metode penyembuhan kanker darah dengan cangkok sel punca
Senin, 22 April 2024 14:47 Wib
Dokter: Deteksi dini kunci keberhasilan atasi kanker mulut
Selasa, 16 April 2024 12:30 Wib
Pasien kanker harus konsultasi dulu sama dokter bila ingin berpuasa
Senin, 25 Maret 2024 18:47 Wib
Perhatikan ada atau tidaknya cairan dari payudara saat SADARI
Rabu, 13 Maret 2024 17:08 Wib
Mengatasi kanker serviks dengan deteksi dini
Sabtu, 9 Maret 2024 15:36 Wib
Pemeriksaan EGFR beri pasien kanker paru pengobatan lebih baik
Senin, 4 Maret 2024 15:06 Wib
Ahli: Rokok elektrik maupun rokok sama-sama miliki risiko kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 14:32 Wib
Waspadai benjolan muncul di depan telinga, bisa jadi kanker
Kamis, 29 Februari 2024 14:30 Wib