"Tempat ini ada untuk bekerja dan bertukar ide, melampaui batas dan hambatan bahasa untuk memupuk persatuan dan pemahaman di antara bangsa dan negara kita yang beragam akan budaya," ucap Munir.
Adapun misi utama dari pembentukan ASEAN Newsroom itu, menurut Munir, adalah untuk menjembatani kesenjangan yang ada di antara negara-negara ASEAN, memperjelas tantangan untuk meraih keberhasilan bersama masyarakat ASEAN, dan menumbuhkan rasa saling memiliki di antara warga negara ASEAN.
Dalam jangka panjang, ASEAN Newsroom Corner dapat memiliki potensi untuk menjadi sebuah newsroom bersama ASEAN yang dapat dikembangkan sebagai sebuah bank data ASEAN yang juga dapat dimanfaatkan berbagai pihak dari luar kawasan ASEAN.
"Kami menyadari bahwa di dunia yang saling terhubung ini, kisah-kisah yang kami sampaikan dan narasi yang kami bentuk memiliki kekuatan, tidak hanya untuk membentuk opini publik, namun juga merangkai perjalanan sejarah," katanya.
"ASEAN Newsroom adalah sebuah janji. Sebuah janji untuk masyarakat di wilayah kita," lanjutnya.
Pada Juni 1980, Kantor Berita Indonesia Antara, Kantor Berita Malaysia Bernama, dan Kantor Berita Pilipina PNA sepakat untuk membentuk sebuah jaringan kerja sama ASEAN News Exchange (ANEX) yang akan menjadi sumber utama berita mengenai peristiwa-peristiwa besar di kawasan Asia Tenggara bagi media cetak dan elektronik di negara negara ASEAN.
Dirut ANTARA: ASEAN Newsroom "embrio" asosiasi media di kawasan
Menkominfo Budi Arie Setiadi (tengah) bersama Wamenkominfo Nezar Patria (kedua kiri), Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong (kanan), Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu Teuku Faizasyah (kedua kanan), serta Direktur Utama Perum LKBN Antara Akhmad Munir (kiri) berfoto usai meluncurkan ASEAN Newsroom di Media Center KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra. (ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA)
