Terdampah curah hujan tinggi dan hama sebabkab panen kopi di Tanggamus turun

id kopi, kopi lampung, kopi tanggamus, lampung

Terdampah curah hujan tinggi dan hama sebabkab panen kopi di Tanggamus turun

Petani sedang menjemur kopi hasil panen. ANTARA/Agus Wira Sukarta

Kendati produksi turun, ujarnya lagi, harga biji kopi robusta saat ini cukup bagus yakni Rp 35.000 per kg atau lebih tinggi dari beberapa bulan lalu yang hanya Rp25.000 per kg.

Raidi, petani kopi lainnya mengatakan bahwa panen raya kopi saat ini tak maksimal mengingat produksinya rata rata 700 kg per ha.

"Harusnya panen kopi bisa di atas 700 kilogram per hektare karena faktor cuaca dan masalah hama penggerek buah kopi, produksi turun," katanya pula.

Karena itu, ia juga meminta petani kopi di daerahnya untuk mengatasi hama tersebut salah satunya dengan cara pemeliharaan tanaman.

"Meski sudah terserang hama, petani masih banyak yang kurang peduli untuk memelihara tanaman kopinya," ujarnya lagi.

Meski demikian, ia menambahkan petani kopi di Tanggamus merasa senang mengingat harga biji kopi robusta cukup tinggi mencapai Rp35.000 per kg.

Luas lahan kopi di Tanggamus seluas 41.611 hektare yang terbagi menjadi tiga golongan. Yakni tanaman belum menghasilkan seluas 830 hektare, tanaman menghasilkan ada 37.630 hektare, dan tanaman rusak seluas 3.131 hektare.

Di Tanggamus hampir seluruh kecamatan sudah menjadi sentra penghasil kopi, dan kecamatan tersebut sudah dijadikan sebagai wilayah pembuatan peta kebun kopi.

Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Cukuh Balak, Talang Padang, Wonosobo, Pugung, Pulau Panggung, Sumberejo, Ulu Belu, Pematang Sawa, Kelumbaya, Semaka, Kota Agung, Kota agung timur, kota agung barat, Gisting, Gunung Alif, Limau, Air Naningan, Bandar Negri Semuong, kelumbayan Barat dan Kecamatan Bulok.