Palembang (ANTARA) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Sumatera Selatan optimistis bisa menekan prevalensi balita gagal tumbuh kembang (stunting) di provinsi setempat dari 24,8 persen menjadi 14 persen pada 2024 sesuai target nasional.
"Berdasarkan Perpres No.72/2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, khusus di Sumsel, kami siap membantu Pemprov menurunkan prevalensi balita stunting yang tergolong cukup tinggi," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Mediharyanto, di Palembang, Jumat.
Menurut dia, dalam menjalankan mandat baru yakni menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024, pihaknya membangun sinergi dengan pemerintah provinsi serta 17 pemkab dan pemkot.
Melihat angka prevalensi balita stunting di Sumsel yang tergolong tinggi itu, perlu kerja keras dan kerja sama dengan berbagai sektor terkait, baik antar Kementerian/Lembaga maupun kepada organisasi, dan mitra kerja profesional.
Untuk itu, langkah dan strategi dalam percepatan penyelenggaraan Program Bangga Kencana tahun 2022 di Provinsi Sumatera Selatan diperlukan sinergi, integrasi dan akselerasi serta komitmen para pemangku kebijakan dan mitra kerja termasuk juga tingkatan di wilayah lini lapangan.
"Melalui upaya itu diharapkan bisa menggambarkan situasi dan kondisi yang real time serta melihat keberhasilan atau kegagalan terhadap hasil kerja tim percepatan penanganan stunting (TPPS) dalam penurunan stunting yang telah dilaksanakan pada 17 Kabupaten/kota dalam provinsi ini," ujar Mediharyanto.
Sementara Wagub Sumsel Mawardi Yahya dalam acara rekonsiliasi percepatan penurunan sunting tingkat provinsi baru-baru ini menyatakan pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota di provinsi ini berupaya mengejar target penurunan angka stunting.
"Kami siap mendukung percepatan penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024, sesuai program pemerintah pusat," kata Mawardi.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN Sumsel optimis tekan prevalensi balita stunting jadi 14 persen
Berita Terkait
35 orang Palestina tewas akibat serangan Israel di Rafah dalam 24 jam
Rabu, 8 Mei 2024 16:55 Wib
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Sekda Muba jemput bola urus percepatan izin pembangunan jaringan listrik di hutan kawasan
Rabu, 8 Mei 2024 16:12 Wib
Hujan tak kunjung henti, banjir OKU potensial terus meluas
Rabu, 8 Mei 2024 16:04 Wib
Pemkab Banyuasin kolaborasikan Operasi Pasar sembako dengan layanan perizinan dan kependudukan
Rabu, 8 Mei 2024 15:02 Wib
Houthi Yaman ancam perluas serangan jika Israel invasi Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 14:03 Wib
Saksi sebut Syahrul Yasin Limpo bayar gaji pembantu Rp35 juta dari uang pegawai Kementan
Rabu, 8 Mei 2024 14:01 Wib
Polda Sumsel lepas 59 personel tunaikan ibadah haji 2024
Rabu, 8 Mei 2024 13:58 Wib